Mohon tunggu...
Ade Kusuma
Ade Kusuma Mohon Tunggu... Guru - Jurnalis dan Sastra

Penulis puisi liar yang kadang suka gabut, suka cerita dengan di temani tegukan kopi agar pahitnya hidup dapat terbagi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Balik Kaca Mata

18 Oktober 2022   20:35 Diperbarui: 18 Oktober 2022   20:50 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Banyak yang sudah terjadi di negeri ini
Mulai dari kanibalisme yang tidak hilang di berbagai media mata yang menjadi bukti pun mulai dihilangkan agar drama mulai dijalankan
Terbang tingginya sumber daya secara tiba-tiba membuat rakyat jatuh tersungkur menjilati tanah, meresahkan kan harus menggigit daging sendiri
Mulai dari perebutan kursi tempat tertinggi agar bisa mencungkupi mereka yang berkerja di balik layar
Saling menjatuhkan kan menjadi ajang kejuaraan yang menang akan memiliki kekuasaan
Kebocoran privasi hingga membuat banjir di media hingga membuat panik mereka yang berkuasa yang takut akan acaman jika keburukan nya tersebar luas,
Rakyat tidak menahu mereka yang dipercaya malah membalik memberi kepercayaan, masyarakat tidak semuanya tahu tentang dunia digital
Petani menanam agar gandum yang sehat namun mereka lebih suka padi asing, apa mereka takut rancun di negeri sendiri , mereka nangis meski tak berharga air matanya, padahal keringat nya air adalah kehidupan bagi keluarganya
Uang yang bisa membeli negara pun hilang dimakan sendiri keserakahan manusiawi hasrat ingin memiliki membutakan matanya, mentulikan pendengarannya, mematikan hatinya
Yang ada pikiran nya hidup dengan caranya sendiri
Seketika keadilan pun mulai di pertanyakan?
Kemana hukum kita, apa mereka bukan manusia? Kenapa rakyat jelata yang bersuara harus dibisukan
Kembali ke kita tidak ada yang salah dengan negeri ini
Masih bisa tertutupi dengan swadaya keaslian negeri ini jika hal seperti itu terjadi ketika kita melihat dari balik kaca mata.

Baca juga: Negeri Tanpa Hukum

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun