Mohon tunggu...
Ade Ira Cahyanti
Ade Ira Cahyanti Mohon Tunggu... Perawat - A nurse

life is about how useful you are

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

ASI atau Sufor, Dilema Ibu Pekerja yang "LDR" dengan Bayi

11 Oktober 2022   15:40 Diperbarui: 12 Oktober 2022   08:34 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ASI (Sumber: shutterstock) 

Sumber: freepik.com
Sumber: freepik.com

Pengalaman mengASIhi yang berkesan namun pelik saat LDR dengan anak

Kalau bicara prihal ASI, rasanya bagi saya pribadi hal ini adalah topik pembicaraan yang agak "melow" untuk diutarakan dalam bentuk artikel. 

Tapi it's ok. Semoga ibu di luar sana yang memiliki kisah serupa tak perlu berkecil hati.

Mengingat saya sendiri tak bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayi saya yang saat ini masih berusia 8 bulan. Ditambah saya dan bayi saya menjalani "LDR" beda pulau.

Meskipun saat ini ASI tidak lagi diproduksi tapi saya tetap merasa bersyukur karena diberi kesempatan untuk dapat mengASIhi meskipun hanya sebentar. 

Saya merasa bersyukur karena tiap saat saya memberikan ASI, bayi saya menatap dengan tatapan seolah olah ia mengucapkan terima kasih dengan rasa cinta yang sangat besar. 

Kejadian berhentinya produksi ASI dimulai saat saya LDR dengan bayi saya. Saat itu cuti melahirkan selama 3 bulan sudah berakhir dan saya harus kembali ke Jakarta. 

Saya tetap melakukan pumping agar ASI bisa dikumpulkan dan dikirim ke Lampung meskipun saya berada di Jakarta. 

Namun sejak saat itu, produksi ASI turun drastis dalam waktu 4 hari dan tidak lagi terproduksi pada minggu kedua di Jakarta. 

Beragam upaya sudah saya lakukan agar ASI tetap dapat diproduksi meskipun tidak lagi DBF (Direct Breast Feeding) atau menyusui bayi secara langsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun