Mohon tunggu...
Ade Hidayat
Ade Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar - Pembaca

Membaca - Mengajar - Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manajemen Kelas di Sekolah Dasar Bagian 1

20 November 2021   18:15 Diperbarui: 20 November 2021   23:38 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ruang Kelas | Sumber: THE CONVERSATION

Ruang di dinding dan langit-langit. Ruang ini sebaiknya digunakan untuk menempatkan/menempelkan/memajang:

  • hasil kerja siswa;
  • peraturan kelas;
  • sebuah tempat untuk tugas harian atau jadwal harian;
  • menempelkan material yang  berkaitan dengan pembelajaran seperti poster edukatif, potongan koran atau majalah, dsb;
  • beragam hiasan bernilai edukasi yang dapat menarik minat siswa; dan
  • segala hal lain yang dapat menarik semangat belajar siswa.

Selain itu, guru juga bisa membuat papan buletin, menghiasnya, dan menempelkan berbagai macam hal di atasnya. Meski terlihat banyak pekerjaan seperti di atas, tidak semestinya semua pekerjaan itu dikerjakan seluruhnya di masa sebelum dimulainya kegiatan pembelajaran. Guru bisa mengisi papan buletin yang masih kosong di belakang waktu, sesuai kebutuhan selama proses pembelajaran. Semua pekerjaan pengelolaan ruang dinding dan langit-langit tetap dilakukan secara efisien dan proporsional.

Ruang lantai. Membuat gambar skala (set-plann) sebelum memulai menempatkan ini dan itu di atas lantai ruang kelas akan memudahkan guru dan menghemat waktu. Guru harus memiliki perencanaan di mana ia akan meletakkan papan tulis, meja guru, tempat duduk siswa, proyektor, perpustakaan kelas, lemari arsip, komputer, tempat sampah, hingga penajam pensil. Salah satu prinsip yang paling penting dalam penataan perabot di atas lantai adalah: pastikan tidak ada perabot yang menggangu pandangan, sehingga siswa mampu melihat dengan jelas guru, papan tulis, layar proyektor, dan wilayah yang digunakan untuk penyajian materi pelajaran (hlm. 8). Gambar di bawah ini dapat membantu guru dalam melakukan perencanaan pengelolaan lantai kelas.

Set-Plann ruang kelas oleh Evertson dan Emmer (dokpri)
Set-Plann ruang kelas oleh Evertson dan Emmer (dokpri)

Pengaturan meja tulis siswa. Yang mula-mula harus ditentukan pada bagian ini adalah apakah tempat duduk guru dan siswa akan bervariasi sesuai dengan jenis aktivitas ruang kelas atau akan selamanya seperti itu sepanjang tahun---keduanya memiliki konsekuensi plus-minus yang perlu dipertimbangkan. Guru bisa mengatur meja tulis siswa dengan berkelompok atau individual tergantung kebutuhan dan orientasi belajar kelas tersebut. Yang cukup penting dari seluruhnya adalah pastikan bahwa tidak ada siswa yang membelakngi wilayah pembelajaran utama seperti papan tulis atau layar proyektor. Beberapa saran lain dari Evertson dan Emmer berikut ini dapat dipertimbangkan, di antaranya (hlm. 9-11):

  • penting untuk menjamin tetap lengang wilayah dengan lalu-lintas tinggi di dalam kelas;
  • sisakan ruang yang cukup di antara meja siswa untuk mobilitas guru, sehingga bisa digunakan untuk monitoring dan pengajaran individual jika dibutuhkan;
  • sebaiknya menggunakan meja dan kursi (yang terpisah) ketimbang meja-kursi;
  • akan lebih bagus jika guru memiliki pengaturan pola meja yang variatif ketimbang hanya menggunakan satu pola sepanjang tahun, karena variasi pola duduk dapat memancing antusiasme siswa.

Wilayah pembelajaran kelompok kecil. Sebaiknya setiap kelas menyediakan ruang untuk kelompok kecil, yang bisa digunakan untuk pembelajaran kooperatif, curah gagasan, proyek kelompok, atau penelitian literatur. Yang perlu diperhatikan oleh guru dalam hal ini di antaranya adalah memastikan bahwa posisi guru memungkinkan untuk melihat seisi kelas pada saat guru tersebut mendampingi kelompok kecil dalam pembelajaran. Guru dapat menggunakan karpet atau permadani (lesehan), jika tidak tersedia perabot bangku dan meja untuk kelompok kecil ini.

Stasiun kerja komputer. Adanya perangkat komputer dan jaringan internet di dalam kelas memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengakses sumber belajar secara lebih luas. Namun, beberapa hal perlu untuk diperhatikan, khususnya layar monitor, dan jumlah siswa yang dapat mengaksesnya dalam satu waktu pembelajaran. Pastikan guru dapat memantau dengan jelas layar monitor, sehingga dapat dipastikan siswa belajar dengan efektif. Aturan yang jelas tentang jumlah siswa yang dapat mengakses komputer dalam satu waktu, serta berapa lama siswa diperbolehkan menggunakannya akan sangat membantu mengurangi masalah-masalah yang mungkin muncul.

Meja tulis guru, lemari arsip, dan proyektor. Mengatur penempatan meja tulis guru yang proporsional sama pentingnya dengan perabot kelas yang lain. Usahakan agar posisi meja tulis guru ditempatkan dekat dengan ruang pembelajaran utama dan di tempat yang memungkinkan guru dapat melihat keseluruhan kelas. Jika guru menyediakan pendampingan individual siswa di meja tulisnya, pastikan akses ke dan dari meja tersebut tidak berpotensi menggangu siswa lain. Penempatan meja tulis guru sebaiknya berdekatan dengan lemari arsip dan/atau lemari penyimpanan, untuk memudahkan keperluan guru dan siswa. Guru perlu menentukan mana peralatan yang paling sering digunakan dan yang jarang digunakan. Peralatan yang sering digunakan sebaiknya ditempatkan di lemari penyimpanan dekat meja guru, sementara yang jarang digunakan ditempatkan di tempat yang jauh dari pandangan agar lebih efisien dan tidak menumpuk.

Lemari buku. Utamakan digunakan sebagai tempat menyimpan buku-buku yang sering dibutuhkan oleh siswa, misalnya kamus, buku yang relevan dengan pembelajaran, serta buku yang dapat meningkatkan minat siswa terhadap literasi. Guru sebaiknya meletakkan lemari buku di tempat yang mudah diakses, tetapi tidak menghalangi pandangan siswa maupun guru pada ruang-ruang utama pembelajaran.

Pusat. Ruang ini "merupakan sebuah wilayah di mana para siswa boleh mengerjakan kegiatan khusus atau mempelajari sebuah topik" tematis dalam suatu pembelajaran, misalnya mengenai aritmatika, atau seni, dsb. Yang dimaksud dengan pusat ini merupakan wilayah yang fleksibel, bergantung dengan kebutuhan kelas, ataupun tema besar yang tengah dipelajari.

Benda-benda khusus lainnya. Di atas telah dijelaskan beberapa saran mengenai perangkat-perangkat utama yang sebaiknya ada di dalam sebuah kelas. Selain itu semua, Evertson dan Emmer juga menyarankan beberapa hal lain, yang tidak aku masukkan secara khusus ke dalam daftar di atas. Selain keberadaan benda-benda itu bersifat relatif, sebagian yang lain---baik secara langsung maupun tidak langsung---telah masuk ke dalam pembahasan saran-saran di atas. Hal lain yang juga harus diperhatikan keberadaannya dalam pengelolaan ruang kelas tersebut, di antaranya:

  • hewan peliharaan, tanaman, atau akuarium (yang relevan terhadap pembelajaran);
  • ruang penyimpanan dan perlengkapan;
  • buku ajar dan material pembelajaran;
  • pekerjaan siswa;
  • berkas fortofolio siswa;
  • perlengkapan guru;
  • benda-benda milik para siswa;
  • material ruang kelas yang sering digunakan;
  • benda-benda yang jarang digunakan atau musiman; dan
  • material lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun