Mohon tunggu...
Ade Hidayat
Ade Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar - Pembaca

Membaca - Mengajar - Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bola Mata Kaca

8 Juni 2021   08:22 Diperbarui: 8 Juni 2021   08:46 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin melihat, semakin aku

Tak memahami. Lalu kau

Berdiri di antara puncak mega

Dengan bola mata kacamu yang kelana

III

Ke mana lagi getar dzikir melabumu

Jika dermaga telah kutata dengan kelambu

Kerinduan. Berpermata keikhlasan

Suatu kepak sayap-sayap penantian

Di gerimis aku tenggelamkan

Seluruhku pada mata yang kemilauan

Kesunyian hanyalah jalan lain bagiku

Untuk memahami kecup bening bola mata kacamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun