Semakin melihat, semakin aku
Tak memahami. Lalu kau
Berdiri di antara puncak mega
Dengan bola mata kacamu yang kelana
III
Ke mana lagi getar dzikir melabumu
Jika dermaga telah kutata dengan kelambu
Kerinduan. Berpermata keikhlasan
Suatu kepak sayap-sayap penantian
Di gerimis aku tenggelamkan
Seluruhku pada mata yang kemilauan
Kesunyian hanyalah jalan lain bagiku
Untuk memahami kecup bening bola mata kacamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!