Mohon tunggu...
Ade Hermawan
Ade Hermawan Mohon Tunggu... Relationship Officer -

suka travelling, suka main game dansa, food lover,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Review Pengabdi Setan] Conjuring dengan Hantu Lokal yang Lebih Menyeramkan

25 September 2017   12:55 Diperbarui: 25 September 2017   13:13 5428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jagat hiburan Indonesia pada bulan september ini akan didatangi oleh sebuah film yang cukup legendaris. Film pengabdi setan, film yang pernah memiliki prestasi cukup fenomenal pada masanya,hingga dirilis dalam berbagai format seperti VHS dan kemudian DVD di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang akan ditayangkan pada 28 September 2017, dengan diaur ulang oleh rumah produksi yang sama, Rapi Film. 

Dibawah arahan sutradara kenamaan Joko Anwar, selama 107 menit--penonton akan merasakan sensasi mencekam dengan kengerian yang tidak kalah dengan film pertamanya dan  Joko Anwar, berani memberikan twist ending yang sangat berbeda dalam film ini. Lebih jauh pendalaman ceritapun dibuat untuk dapat memberikan sentuhan segar dibandingkan film pertamanya, namun sama sekali tidak mengurangi kengeriannya.

Menurut penulis film ini sukses menjalankan tugasnya sebagai film horor, dan menjawab ekspektasi tinggi yang dibawa oleh para fans film pengabdi setan terdahulu. Melalui pendalaman cerita yang rapi, dan kemampuan akting para pemainnya, film ini sukses membawa emosi para penontonya untuk merasakan apa yang dialami oleh karakter-karakter di film tersebut. 

Walau pernah menonton sederet film horor terbaik tanah air lainnya mulai dari Bangsal 13, Pocong 2, Keramat hingga Kuntilanak, namun menurut penulis pribadi, film Pengabdi Setan menjadi film horor dengan paket lengkap. Audio yang pas, dan Sinematografi dengan latar belakang tahun 1980an menjadi nilai tambah untuk menciptakan atmosphere horor yang memang menjadi daya piket di era milenial saat ini. Sama seperti Jelangkung pada tahun 2001, penulis akhirnya menemui  lagi satu film horor yang mampu meciptakan pengalaman ketakutan hingga dibawa pulang kerumah. 

Ada salah satu Scenedalam film ini yang sangat memorable. Dalam film pertama, masih ingat dengan adegan sosok hantu ibu yang menganggu Tomi dari luar jendela ketika Tomi melakukan shalat?. Scene tersebut hingga kini masih meninggalkan jejak di ingatan penulis, sehingga film pertamanya masih dapat terus dikenang hingga kini. Lantas apakah sceneyang memorable difilm terbaru adalah scene yang sama di film pertamanya? sepertinya pembaca harus cari tahu sendiri ditanggal 28 September 2017 nanti.

Meski sukses menjadi film horor, namun masih ada beberapa hal yang menurut pribadi penulis masih meninggalkan sedikit kegalauan. Seperti pengungkapan latar belakang cerita yang sebenarnya bisa dibuat lebih dramatis hingga beberapa karakter yang muncul dalam film ini. Biasanya dalam film horor lain, pengungkapan latar belakang cerita akan menjadi pertanda awal bahwa film akan segera berakhir, sehingga pada prosesnya akan terkesan begitu dramatis dan menjadi hal yang rumit untuk didapat. Pada film ini, nampaknya sutradara Joko Anwar memberikan sentuhan yang berbeda dengan pengungkapan yang lebih sederhana. 

Karakter "juru kunci" yang memberikan segala jawaban pun, digambarkan juga dengan sosok yang "biasa", sehingga akhirnya membuat penulis tidak menyadari bahwa kita sudah berada dipertengahan film menuju akhir. Namun pada akhirnya , seperti disinggung pada paragraf awal, Joko Anwar akhirnya memberikan twist ending yang berani berbeda, dan cukup membuat saya mengerutkan dahi meninggalkan beberapa kegalauan yang menarik. kegalauan yang seperti apa? sekali lagi penulis mengajak langsung pembaca untuk menonton filmnya. 

Lebih jauh, ada karakter lain didalam film ini yang menurut penulis kurang konsisten. Konsisten yang dimaksud disini ialah, bagaimana karakter ini digambarkan dengan keadaan yang mudah berubah-ubah tanpa ada klimaksnya. Kadang ia digambarkan sebagai sosok yang baik kemudian berubah drastis menjadi sosok yang berbeda, dan kembali menjadi sosok yang sama diawal- namun tidak dijelaskan secara jelas, atau malah tidak ada penjelasan mengapa terjadi demikian.   

Tapi yang pasti, sekali lagi film ini secara keseluruhan sangat penulis rekomendasikan sebagai salah satu film horor terbaik saat ini. Film yang mampu hadir sebagai penghilang dahaga penikmat film horor nasional. Tidak berlebih juga kalau film ini mampu disandingkan dengan keangkeran Conjuring seri pertama dengan cita rasa lokal yang tentunya jauh lebih menyeramkan. Penulis sarankan untuk tidak menonton film ini sendirian, karena keseruan film ini tentunya akan bertambah mana kala kita dapat mengetahui ekspresi dari orang-orang disekitar kita untuk bisa berbagi rasa takut.

Ingat Ibu akan menjemputmu tanggal 28 September 2017, kalian ditunggu di bioskop.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun