Mohon tunggu...
ADE SATRIANA
ADE SATRIANA Mohon Tunggu... Guru - Do the best and pray. God will take care of the rest

Tenaga pendidik SLBN 1 Tanjungpinang Propinsi Kepulauan Riau.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan dalam Doa

16 Februari 2021   15:04 Diperbarui: 18 Februari 2021   09:18 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/1Ek2U5JehKfydzA7A

#Harapan_Dalam_Doa
#Tatianna_Dhe

"Rev, kenapa kamu sesabar ini? Buka mata, telingamu lebar-lebar! Apa kamu tidak melihat atau mendengar? Apa mungkin, kau pura-pura tidak tahu atau tidak mau tahu," ujar Delia.

"Sudahlah! Aku bisa hadapi semua ini kok, tak usah risau tentang kehidupanku," jawab Reva terlihat tegar.
"Percayalah!" lanjutnya.

"Aku tak habis pikir sama kamu Rev, apa lagi yang kamu harapkan dari suamimu itu. Kuakui dia ganteng, badan tinggi besar, kulit putih bersih. Hanya karena tampilannya yang keren, membuatmu memaafkan semua prilakunya yang  ga bener padamu. Hai ... Reva, sadar!" ucap Delia sewot.

"Aku tahu,  Mas Alif alkoholik, sampai sekarang belom bisa bisa menghilangkan kebiasaan buruknya. Ia sudah bertekat ingin menghentikan"nya. Ia masih dalam masa terapi, semua perlu proses Dell," jawabku.

"Sampai kapan Rev, kamu mau menunggu ia berubah? Ini tahun kedua pernikahanmu, ia masih tetap mengkonsumsi minuman alkohol itu," ujar Della bertambah sewot.

"Aku tidak tahu sampai kapan Dell, akan terus membantunya untuk berubah. Aku tidak bosan-bosan untuk selalu mengingatkan dan mendoakan"nya. Aku yakin dengan usaha dan doa, Insyaallah, Allah mengijabah semua usaha dan doa-doa kami berdua. Aku yakin itu.

"Semoga kamu mau membantuku dengan  doa-doamu." lanjut Reva.

"Baiklah Rev, kalau itu memang sudah menjadi keputusanmu. Semoga Allah mengabulkan harapan terbaikmu," kata Delia.

"Terimakasih Del, atas semua perhatianmu padaku," jawab Reva sambil memeluk erat tubuh Delia sahabat sejatinya.

Tanjungpinang, 16 Februari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun