Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ungkapan Hati Laut dan Sungai

16 Oktober 2018   07:32 Diperbarui: 16 Oktober 2018   08:31 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu sore yang cerah nan indah di perumahan Sukabumi. Kiki seorang anak perempuan berusia 15 tahun menonton berita televisi di rumah. Berita itu menayangkan bahwa kondisi laut di Indonesia bagian timur sudah tidak seindah dulu.

Hal itu dikarenakan, para nelayan menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak. Mendengar kabar berita sore hari, membuat hati Kiki meringis. Sungguh ironis, laut Indonesia yang indah, kini hanya tinggal kenangan. Terumbu karang dan ikan disana banyak yang mati.

Ayah yang dari tadi menemani Kiki menonton televisi hanya tersenyum sambil menikmati secangkir teh yang tersedia dimeja tengah. Sang ayah lalu bertanya pada anaknya.

"Ki, menurut kamu apa alasan para nelayan menggunakan bahan peledak ketika mencari ikan?"

"Kiki enggak tau pastinya yah. Yang jelas karena para nelayan ingin cepat dapat ikan tanpa memperhatikan lingkungan sekitar."

"Bisa jadi seperti itu, mungkin mereka belum mengerti betapa pentingnya menjaga kelestarian pantai dan laut, maka wajib bagi kita untuk memberikan pemahaman kepada mereka betapa pentingnya menjaga kelestarian pantai.

Selain itu, hasrat ingin memiliki sesuatu secara cepat membuat mereka acuh terhadap lingkungan. Mereka tidak sadar, bahwa apa yang mereka lakukan hanya akan memberi manfaat sesaat dan bisa menimbulkan kerugian jangka panjang."

Kiki terdiam mendengar penjelasan dari ayahnya. Keluarganya memang bukanlah pakar lingkungan, tetapi setidaknya mereka peduli dan tanggap terhadap lingkungan sekitar. Dari kecil, Kiki dididik oleh orang tuanya untuk tanggap terhadap kebersihan lingkungan. Ada pepatah yang berbunyi: "Kebersihan pangkal kesehatan."

Sewaktu SD, dia tidak mengerti maksud pepatah itu. Baru saat inilah dia paham bahwa menjaga kebersihan merupakan hal penting. Alam itu ibarat manusia, jika dia dirawat dan dijaga, maka dia akan menjaga orang yang merawatnya, namun apabila dia dirusak, maka dia tidak akan segan-segan merusak orang yang merusaknya.

Hidup di dunia ini berlaku hukum sebab akibat. Mengapa sering terjadi banjir di Jakarta? Karena manusia sering buang sampah sembarangan di sungai. Mengapa sering terjadi tanah longsor? Karena manusia sering melakukan penebangan hutan secara liar.

****

Di malam hari, Kiki tertidur lebih awal. Sehabis shalat isya, entah mengapa rasa kantuk dan lelah melanda tubuhnya. Awalnya, Kiki hanya berbaring di atas kasur. Lama-kelamaan matanya terpejam. Tak lama kemudian dia bermimpi. Mimpinya ada laut, dan sungai di depannya. Dalam mimpinya laut tampak kotor, ikan-ikan banyak yang mati serta terumbu karang banyak yang rusak persis seperti berita di televisi, sedangkan keadaan sungai sangat memprihatinkan karena banyak timbunan sampah, airnya kotor dan warnanya hitam pekat seperti oli ditaburi pasir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun