Mohon tunggu...
Ahmad AdabiySaputra
Ahmad AdabiySaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - 💞yang baca dalem ati bahagia terus yaa

📍Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ✍️20107030105

Selanjutnya

Tutup

Love

Move On? Perkara yang Mudah !

14 April 2021   13:17 Diperbarui: 17 April 2021   14:29 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang lain bisa mengatakan dengan entengnya bahwa kamu harus melupakan orang-orang yang pernah menyakiti kamu. Namun, praktiknya tidaklah semudah itu. Anita Sanz, Ph.D--- seorang psikolog sekaligus pendiri Sanz & Sanz Psychological Associates---mengatakan bahwa seseorang sulit memaafkan karena otak tidak akan pernah melupakan rasa sakit dan penderitaan yang disebabkan oleh orang yang bersangkutan.

Itu sudah menjadi mekanisme pertahanan manusia. Otak sengaja mengingat hal-hal buruk agar diri kita tidak mengulangi hal yang sama. Bukankah keledai tidak akan jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya? Begitu pula dengan manusia. Hal tersebut yang membuat manusia dapat belajar dari kesalahan di masa lalu

2. Masih Berharap

Meskipun masih marah dan kecewa, nyatanya diam-diam kamu masih berharap bahwa dia menyadari kesalahannya dan kembali. Mengharapkan mantan kekasih kembali sebenarnya bukan hal yang buruk, terutama bila kamu masih memiliki perasaan padanya, Tetapi jika itu berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan tak ada progres sama sekali, sudah saatnya untuk berhenti menunggu. Pikirkan kembali apakah dia pantas mendapatkan kesempatan kedua.

Agar kamu tak terus-terusan membayangkan dia kembali, hindari membangkitkan romantisme masa lalu, stop berandai-andai, dan percayalah bahwa kamu layak mendapatkan pasangan yang lebih baik suatu saat nanti

3. Kamu Memandang Akhir Dari Relationship Kalian Sebagai Kegagalan 


Sudah, STOP! Sampai di situ saja galaunya!

Perpisahan tidak selamanya buruk. Perpisahan justru bisa menjadi batu loncatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Bahkan kamu bisa menganalisa kesalahan-kesalahan hubungan terdahulu agar bisa menghindari kesalahan tersebut di hubungan yang akan datang.

Sebuah jurnal penelitian berjudul "Breakups Aren't All Bad: Coping Strategies To Promote Positive Outcomes" yang diterbitkan oleh American Psychological Association pada tahun 2007 menyatakan bahwa pasangan yang telah putus memiliki kemampuan untuk membangun relasi lebih baik dari sebelumnya. Mereka juga lebih kebal terhadap emosi negatif ketimbang dengan orang yang belum pernah berpacaran.

Jadi tidak peduli seberapa banyak kegagalan yang kamu alami di hubungan yang telah lalu, hal itu malah membuat diri kamu semakin kuat dan dewasa! Namun, dengan catatan bahwa kamu tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kamu harus menghilangkan atau minimal mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk yang berpotensi bisa merusak hubungan.

Bagaimana kalau perpisahan tersebut karena kesalahan mantan dan bukan kesalahan kamu? Tidak masalah sama sekali. Kamu sudah berpengalaman pacaran! Gunakan pengalaman tersebut untuk menjalin hubungan yang baru dengan lebih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun