Menstabilkan kualitas air: Probiotik membantu menjaga pH, DO, dan menurunkan kadar amonia secara signifikan.
Mengurangi penyakit: Probiotik menekan populasi bakteri patogen seperti Vibrio spp. secara kompetitif.
Meningkatkan efisiensi pakan: Lingkungan yang sehat membuat udang/ikan makan lebih lahap dan efisien.
Mengurangi bau dan endapan lumpur: Proses dekomposisi lebih cepat sehingga tidak terjadi akumulasi lumpur organik.
Efisiensi biaya dan tenaga kerja: Penggantian air berkurang, pengendalian penyakit lebih mudah.
Penelitian oleh IPB (2022) menunjukkan bahwa tambak udang yang menggunakan probiotik mengalami peningkatan survival rate hingga 15% dibanding tambak konvensional.
Tambak di Jawa Timur Beralih ke Probiotik
Sebuah tambak udang di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mulai beralih ke sistem probiotic aquaculture sejak awal 2023. Sebelumnya, tambak ini mengalami kerugian besar akibat vibriosis yang menyerang udang di umur 40 hari.
Setelah menerapkan probiotik secara rutin setiap 7 hari, hasil panen meningkat signifikan. Survival rate naik dari 65% ke 83%, dan waktu panen lebih cepat 5 hari dari siklus sebelumnya. Biaya penggantian air berkurang hingga 40%, dan tidak ada kejadian penyakit masal sepanjang siklus.
Testimoni petambak menyebutkan bahwa air tambak lebih jernih, plankton lebih stabil, dan bau khas lumpur tambak hampir hilang. Ini menunjukkan bahwa dengan penanganan yang tepat, probiotik bisa menjadi solusi praktis yang memberikan hasil nyata.
Tips Menggunakan Probiotic Aquaculture Secara Optimal
Agar hasil maksimal, penggunaan probiotik harus dilakukan dengan benar dan terjadwal. Berikut adalah beberapa tips praktis: