Mohon tunggu...
Achnes Choirun
Achnes Choirun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menggapai Dunia

19 Maret 2017   09:39 Diperbarui: 19 Maret 2017   10:10 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Jangan sekarang jangan sekarang, nak. Suasana tak mendukungmu hidup. Kamu akan tersiksa.” Desisnya.

Darahnya terus keluar seiring langkah kakinya semakin cepat. Ia lari terbirit birit, jatuh bangun sambil memegang perutnya. Napasnya sudah terengah engah. Tenaganya pun sudah terkuras habis, tidak kuat lagi untuk melangkah lebih jauh. Dia jatuh duduk bersimpu, meletakkan senjata pertahanannya di samping telinga. Merentangkan tangan lalu menyelonjorkan kakinya. Dibuka olehnya lebar lebar, semampu yang ia bisa. Berharap tiada seorang pun yang mengganggunya. Di atas sebuah kresek merah hidupnya dipertaruhkan. Lebih tepatnya di atas medan pertarungan masih mempertaruhkan nyawa lagi.

Door!!! Tubuhnya terjatuh lemah, darahnya mengalir semakin deras. Jari jari lembutnya tak terasa lagi.

“Hanya Tuhan yang bisa menolongmu. Maafkan…” Ucapan wanita itu belum selesai. Namun sepertinya kata kata itu menjadi yang terakhir dan yang terdengar sebelum suara itu menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun