Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis

Dosen. Redaktur CakNun[dot]com.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Komunikasi Nada Sumbang, Komunikasi Miskin Empati

11 April 2025   05:59 Diperbarui: 11 April 2025   05:59 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. Tim Media Presiden Prabowo Subianto)/Kompas.com

Oleh karena itu, perlu ada pergeseran paradigma komunikasi dari simbolik menuju adaptif. Bukan mendengar untuk menjawab, tapi mendengar untuk berubah.

Salah satu pendekatan yang relevan adalah membangun mekanisme umpan balik yang reflektif---yakni sistem komunikasi yang memungkinkan kritik dapat berpengaruh langsung pada formulasi dan evaluasi kebijakan.

Lebih jauh, pemerintah perlu mempraktikkan radical listening---mendengarkan kelompok yang terpinggirkan dari percakapan arus utama. Sebab suara minoritas sering kali menjadi indikator awal dari ketimpangan sosial yang lebih luas.

Komunikasi publik yang baik, selain responsif terhadap suara mayoritas, juga sensitif terhadap suara minoritas yang terpinggirkan.

Tentu, kita tidak menutup mata terhadap upaya pemerintah dalam menjalin komunikasi dengan media. Pertemuan itu tetap penting. Namun, di tengah tantangan demokrasi yang makin kompleks, pertemuan dan pernyataan sikap saja tidak cukup.

Yang dibutuhkan adalah empati yang terstruktur dan aplikatif. Empati akan terasa jika pemerintah membuka telinga, bukan mengatur "nada suara" yang disampaikan rakyat.

Jika pemerintah terus-menerus kehilangan nada dalam menjalin komunikasi, rakyat akan selalu mencari panggung baru untuk menyuarakan kegelisahan mereka.

Ketika suara rakyat tidak ditampung oleh forum resmi, sejarah telah menunjukkan jalanan selalu menjadi ruang terbuka untuk bersuara dan berteriak.[]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun