Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merajut Narasi Kebersamaan yang Rendah Hati di Tengah Pandemi

8 April 2020   16:13 Diperbarui: 8 April 2020   16:15 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kompas.com/shutterstock

Saat ini, yang dibutuhkan adalah menggalang narasi kebersamaan untuk menumbuhkan kewaspadaan dan solidaritas sosial. Sudah saatnya kita menghentikan pencitraan, baik untuk skala individual maupun organisasional. Kita mengedepankan visi kemanusiaan: tidak pandang apa, siapa, atau bagaimana seseorang atau warga yang hendak kita bantu.

Kita perlu mengesampingkan status atau simbol politik, ormas, agama atau sekat-sekat apapun yang selama ini mencacah kita ke dalam kepingan-kepingan kecil yang berserakan. Tak perlu kita melakukan interogasi apakah seseorang yang sedang kelaparan itu orang NU atau Muhamadiyah, PKS atau PDIP, Kampret atau Cebong, Wahabi atau Salafi.

Kekonyolan semacam itu sudah saatnya dihentikan. Kecuali kita rela ditertawakan oleh Si Corona yang saat ini tengah menjadi "musuh bersama".[]

Jagalan, 80420

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun