Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bukan Membuat Gaduh, Jurnalisme Itu Memberi Makna

15 Agustus 2019   10:42 Diperbarui: 15 Agustus 2019   10:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Celakanya, aurat kemanusiaan itu, kini, dijadikan identitas sosial. Kebenaran dikenakan sebagai baju, kostum, bendera. Pertengkaran dimulai manakala kostum "kebenaran" kita berbeda dengan kostum tetangga sebelah.

Kita saling bertengkar. Kita bahkan mengklaim sebagai pihak yang benar. Padahal, kebenaran yang jadi bahan pertengkaran itu, pada konteks tertentu, tidak lebih sebuah versi dari cara memandang. Beda sudut pandang pun bisa menghasilkan versi kebenaran.

Kita lantas habis-habisan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk "membela yang benar". Siapa yang dibela? Adalah egoisme pribadi, kelompok, organisasi, parpol, ormas tempat kita mengharapkan penghidupan di sana. Kegaduhan di media sosial tak terelakkan lagi.

Memang kita tidak mengumumkan diri sebagai Tuhan. Namun, mengklaim sebagai satu-satunya pihak yang benar, sehingga yang tidak sejalan dengan kita "auto-salah", merupakan sikap menuhankan diri.

Benere dhewe, kata orang Jawa. Kita belum beranjak menuju benere wong akeh (kebenaran orang banyak), apalagi menapaki bener kang sejati (kebenaran yang sejati).

Namun, di tengah "goro-goro" amenangi zaman edan, secercah harapan selalu muncul. Media massa tidak selalu mengabdi pada huru-hara persaingan pasar. Optimisme terbit dari media massa yang berani menyuarakan kebenaran dengan cara yang santun dan bijaksana.

"Prinsip jurnalisme ialah memberi makna, tetapi tetap terpaut pada etika", ungkap Bagun.[]

Jagalan, 150819

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun