Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Jelajah Masjid At Tin yang Berarsitektur Modern

20 Mei 2018   23:53 Diperbarui: 21 Mei 2018   00:36 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid At Tin tampak luar (www.jakarta-tourism.go.id)

Masjid itu bagai rumah kedua yang selalu membuat penulis tenang saat berada didalamnya. Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai sarana pembinaan umat. Beliau langsung mendirikan bangunan pertama berupa masjid yang disebut Masjid Nabawi saat berada di Madinah. Maka, penulis sebagai muslim begitu memiliki perhatian dan kecintaan mendalam terhadap masjid.

Penulis sering melakukan jelajah masjid bersama keluarga. Mulai dari Masjid Istiqlal, Masjid Sunda Kelapa, Masjid Al Azhar, Masjid Nurul Iman Blok M, Masjid Al Latief Pasaraya, Masjid Pondok Indah, Masjid Hasyim Asyari, Masjid An Nahl BSD, Masjid Kubah Emas (Dian Al Mahri), Masjid Az Zikra, Masjid Andalusia, Masjid At Taawun dan masih banyak lagi masjid yang pernah dikunjungi. Wisata religi seolah menjadi pilihan yang asyik untuk menambah pundi-pundi pahala.

Dari semua masjid yang penulis datangi, ada satu masjid yang memiliki arsitektur modern, yaitu Masjid At Tin. Masjid ini merupakan masjid megah yang ada di kawasan Pintu 1 atau pintu utama Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Masjid telah dibangun sejak tahun 1997 sampai 1999. Masjid mulai dibuka untuk umum pada tanggal 26 November 1999.

Saat ini, masjid dikelola oleh Yayasan Ibu Tien Soeharto. Masjid dibangun sebagai bentuk do'a dan rasa cinta yang tulus dari anak dan cucu untuk mengenang jasa mendiang mantan ibu negara, Hj. RA Fatimah Siti Hartinah atau Tien Soeharto. Ada aktualisasi fitrah tersendiri yang melekat pada masjid ini karena sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif.

Nama At-Tin diambil dari salah satu surah dalam Al Qur'an. Artinya buah yang manis, lezat, dan penuh gizi. Buah ini dipercaya mempunyai manfaat yang banyak, baik sebelum matang maupun sesudahnya. Begitu juga masjid ini diharapkan memiliki oase spiritual yang memberi pencerahan intelektual bagi siapa saja yang beribadah didalamnya.

Meski demikian, sekitar tahun 2016 masjid ini pernah diduga sebagai kawasan yang terlibat jaringan terorisme. Persoalan Abu Bakar Ba'asyir mencuat jadi isu nasional yang meresahkan masyarakat. Namun, komitmen kuat dari para pengurus masjid membuktikan bahwa masjid bukanlah tempat bersarang para teroris karena teroris tidak punya agama. Masjid ini pun dipergunakan untuk rutinitas ibadah dan acara-acara keagamaan nasional.

Melalui masjid ini, agama Islam ditegakkan sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin. Masjid At Tin mampu menempati area tanah seluas 70.000 m2. Masjid ini juga bisa menampung sekitar 9.000 jamaah di dalam dan 1.850 jamaah untuk berada pada selasar tertutup. Maka, 10.000 jamaah bisa memanfaatkan masjid untuk beribadah kepada Sang Khalik.

Ornamen dalam masjid
Ornamen dalam masjid
Seperti yang penulis bilang di awal, arsitektur masjid At Tin memiliki ornamen-ornamen keunikan tersendiri. Bentuk ornamen seperti anak panah yang mengarah ke langit ada di setiap sudutnya. Bentuk anak panah ini memiliki makna supaya manusia tidak pernah berhenti mensyukuri nikmat Allah SWT.

Dari sisi luar, kubah utama masjid juga diapit oleh empat kubah kecil dengan lekukan berbentuk anak panah yang tinggi dan runcing. Keterampilan arsitektur ini dibuat oleh ayah dan anak yaitu Ahmad Nu'man serta Fauzan Nu'man. Mereka sudah dikenal sebagai perancang sejumlah masjid yang tersebar di Indonesia.

Setelah memasuki pintu gerbang, pengunjung akan disambut oleh kolam air mancur yang mengelilingi masjid. Beberapa sisi di kolam ini tersedia tempat duduk yang teduh. Terdapat juga keran-keran air yang bisa digunakan untuk berwudhu. Di sisi outdoor, masjid pun menampung sekitar 100 sepeda motor, 8 bis, dan 350 mobil untuk parkir.

Berlanjut ke indoor masjid, kita akan menemui ruang serba guna di dasar masjid. Ada perpustakaan dan ruang kelas untuk belajar yang bisa digunakan. Di lantai dasar ini juga tersedia pula tempat wudhu sebelum menuju ruang untuk shalat yang terletak di lantai satu.

Jika ingin menuju ke atas, kita akan menaiki anak tangga yang tersedia di kanan dan kiri masjid. Tersedia pula eskalator untuk memudahkan siapa saja yang bergegas melaksanakan ibadah. Ada juga jalur khusus penyandang disabilitas sehingga akses untuk shalat sama dengan pengunjung lainnya.

Masjid At Tin semakin khas dengan pintu utama yang terdiri dari dua dinding tanpa daun pintu di sisi kanan dan kiri. Tiba di ruang shalat, kita akan melihat interior dinding depan masjid yang didominasi warna hijau tua pada arah kiblat dengan sentuhan ornamen kaligrafi. Ornamen tersebut begitu menghias pandangan mata kita seolah dekat dengan Sang Pencipta. Di tengah ruangan juga terdapat mihrab dan mimbar seperti masjid pada umumnya. Ruang shalat dan selasar juga dibatasi oleh penyekat kayu ukir.

Kondisi mihrab dan mimbar (www.kemenag.go.id)
Kondisi mihrab dan mimbar (www.kemenag.go.id)
Dari ruangan utama, kita bisa melihat bagian dalam kubah masjid yang dilapisi lempengan baja tipis. Interior kubah dikelilingi oleh kaca patri berwarna hijau, merah, kuning, dan biru. Ornamen kaligrafi juga terdapat pada pangkal kubah. Selain itu, kita dapat menikmati pantulan sinar matahari yang memberi semburat aneka warna dari ventilasi masjid.

Dari keindahan bangunan Masjid At Tin, masjid ini sering digunakan untuk acara tabligh akbar, ceramah, mabit, hingga dzikir nasional. Jika Kompasianer ingin melangsungkan pernikahan di tempat ini juga bisa untuk melakukan penyewaan. Beberapa selebritis pernah ijab qabul di tempat ini, seperti Dude Herlino dan Alyssa Soebandono, Ananda Mikola dan Marcella Zalianty, Eko Patrio dan Viona, Surya Saputra dan Chintya Lamusu, Anji, Vega Darmawanti, Lulu Tobing serta Lucky Hakim.

www.prismattin.com
www.prismattin.com
Di masjid At Tin juga terdapat sekumpulan remaja yang menamakan dengan PRISMA At-Tin. Mereka sering mengadakan halaqoh, kajian fiqih, kajian dhuha, tadabbur qur'an, tahsin,  bazar, arabic class, english class, entrepreneur class, public speaking, pesantren kilat, manasik haji anak, dan peringatan hari besar Islam lain. Intinya, semangat generasi muda terus terpatri untuk memakmurkan dan meramaikan kembali masjid sebagai pusat kemajuan umat Islam.

Saat bulan Ramadan seperti sekarang, Masjid At Tin juga menyediakan berbagai takjil untuk buka puasa bersama. Biasanya ada sekitar 3.000 paket takjil yang dibagikan. Bahkan di 10 hari terakhir Ramadan, ribuan jamaah mengikuti kegiatan itikaf yang diawali dengan kajian agama ba'da shalat tarawih, istirahat, hingga dilanjutkan dengan shalat qiyamul lail. Setelah shalat subuh mereka melanjutkan dengan acara simaul qur'an bil qhoib.

Yuk, makmurkan masjid dan jadikan masjid sebagai sarana untuk selalu berserah diri kepada Allah. Seseorang yang mencintai sesuatu, pasti hatinya akan selalu terpaut pada hal tersebut. Sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur'an Surah At Taubah ayat 18:

"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk."

Penulis berfoto di Masjid At Tin
Penulis berfoto di Masjid At Tin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun