seusai lelaki membentang cakrawala
dan mengoyaknya sendiri, kau
tersenyum sedingin monster
berparas bukit yang
meluruhkan kabut di jalan-jalan
kepadanya, penggali kubur masa silam
sebagaimana anak-anak
lelaki pulang ke rumah ibu
tanpa layang-layang tanpa air mata
sebab esok bukan lengkung bianglala