Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Hutan Terlarang

2 Februari 2024   10:59 Diperbarui: 2 Februari 2024   21:19 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan napas tersengal-sengal dan tenaga yang sudah terkuras habis, Susan memaksa kakinya untuk terus berlari dan berlari sejauh mungkin. 

Sementara itu, di belakang Susan sekelompok pria bertopeng sedang mengejarnya dengan satu tujuan, yakni membunuh. Dengan perasaan putus asa dan tak berdaya, Susan sudah tidak mengetahui lagi arah yang sedang ditujunya saat ini. 

Hutan ini seakan berubah menyerupai labirin yang membingungkan serta bisa menjadi perangkap bagi siapa pun orang luar yang memasukinya.

Susan terus berlari masuk lebih jauh ke dalam hutan belantara yang kini mulai diselimuti dengan kegelapan pekat. Sinar jingga matahari sore seakan tidak dapat menembus masuk ke dalam hutan karena terhalang oleh rimbunnya pohon-pohon tua yang menjulang tinggi ke atas yang membentuk seperti perisai. 

Tidak lama lagi senja pun akan menghilang dan akan segera digantikan dengan malam yang membawa selimut kegelapan yang mencekam. Karena sudah tidak mampu untuk berlari lebih jauh lagi, Susan akhirnya berhenti dan menyandarkan tubuhnya di balik sebuah batang pohon tua yang sangat besar. 

Susan segera mengeluarkan botol air minum yang isinya tinggal sedikit, lalu segera meminum habis air yang ada di dalamnya karena tenggorokannya sudah menjerit dikarenakan rasa haus yang menyakitkan. Setelah merasakan air yang membasahi tenggorokannya, susan lalu meletakkan botol air minum yang sudah kosong itu di tanah.

Dalam kesendirian dan kepanikan, Susan berusaha menenangkan kembali dirinya serta mengatur kembali napasnya yang sudah tidak beraturan. 

Tanpa sadar tubuh Susan perlahan-lahan mulai merosot hingga terduduk di tanah hutan yang lembap dan berbau kayu busuk. Susan berusaha memejamkan matanya untuk menghalau mimpi buruk yang sedang dialaminya sekarang. 

Akan tetapi, kejadian ini bukanlah sebuah mimpi buruk dan lebih parahnya lagi, saat ini Susan tengah terjebak di tengah hutan belantara tanpa ada seorang pun di luar sana yang mengetahui keberadaannya, ditambah lagi ada sekelompok pria misterius bertopeng yang sedang mengejarnya dengan niat untuk membunuh. 

Tanpa sadar air mata Susan mulai turun membasahi pipinya dan disusul dengan suara isak tangis seorang wanita yang sudah tidak berdaya, lemah, serta terperangkap seorang diri di tengah hutan belantara pada saat menjelang malam tiba.

Entah sudah berapa lama Susan menangis sambil duduk bersandar di sebuah batang pohon tua. Ketika Susan kembali membuka matanya, hutan telah diselimuti dengan kegelapan pekat dan terlihat kabut tipis melayang-layang rendah di udara bagaikan seorang penari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun