Mohon tunggu...
Siti khusnul khotimah
Siti khusnul khotimah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pecinta Literasi

Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tetapi satu tulisan bisa menembus ratusan bahkan jutaan kepala (Sayyid Quttub)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah

31 Desember 2020   16:58 Diperbarui: 31 Desember 2020   17:21 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah

Meski waktu melahap usiamu hingga senja

Semangat selalu menatap hari hari yang dipenuhi hujan dan langit yang telah renta

Waktu dengan sangat kejam merampas bahagia

Satu persatu yang tercinta luruh bersama airmata di atas pusara

Terukir kenangan yang tak mau pergi

Hingga malam malam yang kau lewati selalu sahdu dengan doa dan pinta

Merintih pedih dalam sepi

Sendiri menghitung hari hari

Mengantung tanya di ujung sajadah

Bilakah waktumu tiba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun