Mohon tunggu...
Abu Kemal
Abu Kemal Mohon Tunggu... Pensiunan -

- 33 : 70-71

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Komentar Kritikku, Selalu Dihapus

25 November 2011   04:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:14 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata, komentar di kompasiana "hampir" tidak bisa lolos kalau benada kritik.

Tak usah kusebut satu/satu, 17 kali komentar kritikku, hilang lanyap tak pernah sempat nongol di hapus pemilik lapak, termasuk pemilik lapak yang menawarkan "bagaimana menurut anda", "mohon masukkannya," dsb dsb.

Marahkah saya ?, untuk apa, wong itu hak pemilik lapak cepek persen untuk memperlakukan setiap komentar yang masuk. Mungkin ini dianggapnya cara paling "seru" merespon koment2 yang masuk.

Mungkin benar kata pemeo, bahwa "tidak banyak" orang yang tahan terhadap kritik,  sangat manusiawi bahwa banyak orang mengharap pujian atas apa yang ada pada dirinya (termasuk saya). Dan kata orang, tidak tahan kritik adalah tanda ke"belum dewasa" an kita.

Terus, bagaimana sebaiknya kita meng koment tiap tulisan yang kita anggap perlu kita "ikut bicara didalamnya' ?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun