Mohon tunggu...
ABU HANAN FUAD
ABU HANAN FUAD Mohon Tunggu... Petani - Petani Kopi

"Petani yang baik melahirkan anak anak yang sukses. Anak yang sukses belum tentu mau menyukseskan petani."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving, Koorperatif dan Praktek di Ma Al-Asyhar Tulakan Donorojo Jepara

27 Oktober 2023   20:00 Diperbarui: 27 Oktober 2023   20:02 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Wawancara Narasumber Guru Ma Al Asyhar Tulakan Donorojo Jepara (Dokpri)

Berdasarkan pemaparan data hasil wawancara dan observasi guru di MA Al Asyhar Tulakan Donorojo Jepara, maka strategi pembelajaran sekolah yang dapat dimanfaatkan namun masih belum dapat terealisasi dengan baik adalah sebagai berikut:

Sebelum membahas hasil supervisi, perlu dipahami terlebih dahulu tentang unsur pendidikan, yaitu lembaga pendidikan (sekolah). Sekolah memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat sebagai lembaga pendidikan formal. Sekolah dapat membantu siswa mencapai potensi penuh mereka sehingga mereka dapat terus memberikan kontribusi bagi kelangsungan hidup dan stabilitas masyarakat di masa depan. Karena kemajuan suatu masyarakat berkorelasi dengan mutu pendidikan yang diselenggarakan di sekolah pada semua jenjang dan jurusan, maka interaksi antara sekolah dan masyarakat harus kuat dan efektif. Agar masyarakat dapat menikmati dan mengikuti pendidikan formal di sekolah, akses pendidikan perlu ditingkatkan.

Ada strategi pengajaran yang digunakan di lembaga pendidikan yang mencakup dua fitur. Pertama, pendekatan ini menggabungkan proses belajar berpikir. Kedua, pendekatan ini menumbuhkan lingkungan dialogis dan proses tanya jawab yang berkelanjutan, yang lebih disukai untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Dengan demikian, kapasitas berpikir akan membantu siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri secara efektif.

Tanggung jawab utama seorang guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan sekolah menengah adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Karena tanggung jawab utama seorang guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dalam berbagai jalur pendidikan, antara lain pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan sekolah menengah. Karena instruktur harus memiliki berbagai kompetensi di bidang persiapan guru, menjadi seorang pendidik profesional bukanlah tugas yang mudah. Kompetensi dasar seorang guru didasarkan pada kepekaannya terhadap potensi dan kecenderungan dasar siswanya. Kemampuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk bereaksi terhadap setiap rangsangan disebut sebagai potensi dasar.

Pelajar atau siswa yang sedang menempuh pendidikan di lingkungan tempat mereka terdaftar dianggap sebagai objek pembelajaran. Mereka adalah orang-orang otonom yang ingin terus meningkatkan diri melalui pendidikan mandiri untuk menghadapi berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam hidup. Unsur-unsur yang disebutkan sebelumnya juga ada di lembaga pendidikan yang telah kita lihat. Apa yang kami amati adalah aplikasi pertama dari metodologi pemecahan masalah kepada siswa, dan yang kami temukan adalah mayoritas dari mereka masih kurang percaya diri untuk menjelaskan implikasi dari pengetahuan mereka. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang tidak mampu mengungkapkan pendapatnya sendiri, padahal mayoritas memahami materi. Sebagai hasilnya, guru harus memberi anak-anak penguatan verbal dan nonverbal yang lebih besar.

Ketika siswa menunjukkan sejumlah sifat yang terlihat oleh orang lain, mereka dikatakan telah berhasil menerapkan metode pemecahan masalah. Desmita mengklaim bahwa menjadi mandiri biasanya dicirikan oleh sejumlah sifat, termasuk kapasitas untuk mengatur takdirnya sendiri, kreativitas, inisiatif, kemampuan untuk mengendalikan perilaku, tanggung jawab, kapasitas untuk menahan diri, kapasitas untuk membuat keputusan sendiri, dan kemampuan untuk membuat keputusan sendiri. mampu memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain.

Selain itu, Metode Kooperatif yang digunakan di MA Al Asyhar mendorong siswa menjadi pembelajar yang lebih kreatif dan aktif karena mereka memiliki akses informasi dari teman sebaya, buku, dan sumber belajar lainnya selain dari guru mereka. Akibatnya, belajar lebih spontan dan tidak membosankan bagi anak-anak. Hal ini bermanfaat terutama jika ada anak kecil yang enggan bertanya atau kesulitan merumuskannya karena mereka dapat mencari jawaban secara mandiri dalam bahasa yang dapat mereka pahami. Dan tentu saja, ketika mereka mencari barang, niscaya mereka akan mencari barang yang sederhana untuk dipahami oleh pikiran satu sama lain; strategi ini digunakan.

Pendekatan praktik MA Al Asyhar Tulakan Donorojo Jepara telah membuahkan hasil yang positif. Sebaiknya pembelajaran juga dilakukan di lapangan langsung dihadapkan pada kasus kemudian kita berikan simulasi terlebih dahulu kemudian siswa diminta mengulang, pada dasarnya siswa lebih memahami materi karena mereka langsung mendemonstrasikan suatu masalah yang terjadi dalam kehidupan, seperti sebagai contoh pemulasaran jenazah dari awal sampai akhir, mereka berlatih dengan semangat, mungkin bosan belajar selalu dilakukan di kelas dan menatap buku pelajaran, sebaiknya pembelajaran juga dilakukan di lapangan yang langsung berhadapan dengan yang di pelajarinya selama ini.

Sumber: Praktek Mengkafani Jenazah Siswa MA Al Asyhar Tulakan Donorojo Jepara (Dokpri)
Sumber: Praktek Mengkafani Jenazah Siswa MA Al Asyhar Tulakan Donorojo Jepara (Dokpri)

Penerapan metode praktik akan meningkatkan keberhasilan guru dan siswa. Karena memberikan siswa pengalaman langsung, pendekatan praktik ini ideal untuk membantu siswa psikomotorik mencapai fase akhir mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun