Dengan cara ini, sayur dari Desa Jeruk tidak hanya "keluar dari kebun" tetapi sudah siap masuk pasar dengan kualitas yang bersaing. Efeknya cukup signifikan. Dari pre-test awal, rata-rata pemahaman warga masih rendah (skor 1,86 dari 4). Setelah ikut pelatihan dan praktik, post-test menunjukkan skor naik jadi 3,39. Artinya, mereka makin paham dan percaya diri melakukan pascapanen dengan benar.Â
5. Program Pengolahan: Dari Sayur Sederhana Menjadi Produk Kreatif
Nah, ini bagian paling seru! Tim KKN juga memperkenalkan berbagai resep olahan hasil pertanian yang bisa dibuat dengan peralatan sederhana di rumah. Produk-produk ini tidak hanya lezat, tapi juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Berikut beberapa di antaranya:
a. Sambal Goreng Labu Siam Botolan
Berbeda dengan sambal goreng biasa, resep ini dibuat dengan teknik khusus agar lebih tahan lama. Labu siam dipotong korek api, ditumis bersama bumbu halus, daun salam, dan lengkuas. Rahasianya ada pada penggunaan minyak lebih banyak dan memasak hingga benar-benar kering dan berminyak. Setelah matang, sambal dikemas dalam botol kaca yang sudah disterilkan. Hasilnya adalah sambal botolan gurih-pedas yang bisa bertahan 2--4 minggu, siap menjadi produk unggulan Desa Jeruk.
b. Manisan Labu Siam
Kalau biasanya labu siam hanya ditumis, kali ini diubah menjadi manisan segar. Potongan labu direndam air kapur sirih agar renyah, lalu dimasak dalam larutan gula dengan kayu manis dan pandan. Setelah semalaman meresap, manisan ini dikemas dalam cup plastik dengan sealer sederhana. Rasanya segar, manis, dan bisa jadi camilan sehat yang tahan beberapa hari di kulkas.
c. Cheese Stick Pakcoy