Mohon tunggu...
abi wafa
abi wafa Mohon Tunggu... -

Buruh di bengkel pesawat. Terbuka buat diskusi atau tukar opini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sulitnya Melupakan Yogya

24 September 2017   08:55 Diperbarui: 24 September 2017   09:03 3018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah kemacetan ibukota dan perjalanan pulang bersama teman kantor, tiba-tiba terlintas pembicaraan mengenai Yogyakarta. Saya yang kebetulan kuliah disana, lebih banyak bercerita mengenai karakteristik dan kearifan masyarakatnya. Sedangkan teman saya di mobil lebih banyak mendengarkan.

Yogya itu istimewa, banyak orang bicara demikian. Bahkan sejak tahun 2015  Yogya "istimewa" telah menjadi tagline resmi Yogyakarta menggantikan tagline sebelumnya "never ending Asia" selama 13 tahun. Saya pribadi semenjak menginjakkan kaki pertama pada tahun 2009 merasakan betul istimewanya kota ini. Tak perlu dijadikan tagline resmipun Yogya tetap dan selalu istimewa. bagi penduduk Yogya atau yang pernah numpang hidup di Yogya,sulit rasanya untuk tidak jatuh hati pada kota ini, mulai dari penduduk yang ramah, banyaknya makanan yang ena dan kantong mahasiswa-able, banyaknya ruang diskusi,toko buku murah dimana mana,masih banyak deh faktornya.

Sebagai mahasiswa yang pernah numpang hidup di kota ini dari 2009 -- 2013 di sekitar Jalan Kaliurang, salah satu yang paling "ngangeni" dari Yogya adalah makanannya atau bahasa kekiniannya adalah wisata kuliner. berbicara kuliner, lazimnya wisatawan pasti menyebut sate klathak, gudeg yu djum,angkringan,  sebagai wisata kuliner wajib disinggahi. Namun di iklim demokrasi dewasa ini (uoppo toh), saya mempunyai hak untuk menceritakan beberapa alternatif makanan yang menurut saya "ngangeni". Mari bung kita mulai !

1. Lotek Pandega

Terletak di jalan pandega marta, tempat warung ini menjual lotek, gado-gado dan kupat tahu. ketiga menunya enak semua, namun favorit saya tetap loteknya. dengan harga 6000, sangat pas buat mahasiswa. disantap saat sarapan oke, untuk makan siangpun masuk, warung ini buka pukul 07.00 - 15.00. Terletak persis didepan kosan mahasiswi, jika beruntung ya bisa kenalan sama mbaknya.

Alternatif lainnya untuk warung lotek adalah lotek bu Bagyo. harganya sedikit diatas lotek pandega yaitu sekitar 12.000. loteknya dicampur potongan bala-bala. disana dijual juga es pisang ijo dan bisa diminum berdua karena porsinya cukup banyak.


2. Oseng Oseng Mercon

Oseng Oseng Mercon yang paling terkenal di jogja  yang saya tahu adalah Oseng Mercon Bu Narti. konon oseng bu narti merupakan oseng pertama di Yogya. oseng mercon sendiri merupakan tetelan daging yang dipotong kecil kecil dan diirisi dan ditumis dengan cabe rawit.

Saya sendiri lebih menikmati oseng oseng di terminal condong catur. harganya yang saya ingat kurang dari 12.000 untuk satu porsi. buka mulai pukul 18.00 hingga tengah malam dengan disajikan secara lesehan. Selain oseng mercon (tetelan daging), menu lainnya yaitu oseng ayam, oseng sosis dan oseng bakso tahu. Untuk lambung yang belum terbiasa dengan makanan pedas, bersiaplah untuk bolak balik WC untuk setoran setelah menyantapnya..

3. Mie Ayam Sendowo

Warungnya kecil. Mungkin hanya cukup untuk maksimal 11 orang. yang membedakan dengan mie ayam lainnya yaitu tekstur mie yang tebal. kental kuahnya juga juara. dan yang membuat istimewanya yaitu dicampur dengan bakso goreng sehingga saat dimakan timbul suara kriuk kriuk krenyes krenyes. harga untuk satu porsinya 7000. Penjualnya sepasang suami istri (saya lupa namanya) yang sudah cukup sepuh dan sepertinya tidak ada penerusnya. mari kita doakan agar kedua orang tua tsb diparengi umur yg panjang sehingga mahasiswa bisa trus menikmati mie tersebut. Al-fatihah.

Alternatifnya ada juga mie palembang Afui. terletak di dekat kampus universitas atmajaya. Tekstur mie nya tebal tebal. menunya dibedakan menjadi porsi biasa, mini jumbo, jumbo dan super. untuk harga masih diatas mi sendowo

4. Lumpia Samijaya

Terletak di malioboro, depan hotel samijaya dan dijuak dengan menggunakan gerobak. dijual pada pukul 09.00 hingga sore. yang membedakan dengan lumpia semarang adalah isinya berupa wortel, daging ayam dan juga bengkoang. setelah digoreng, penyajiannya akan diberi bawang putih yg ditumbuk halus. harganya 2500 untuk yg biasa dan 3500 untuk yg super (ada telur puyuh di dalamnya).

5. Nastel

Saya berani bertaruh, tak ada mahasiswa perantauan yang belum pernah mencicipi nastel. nastel sendiri merupakan menu favorit yang dijual dari kartel burjo di Yogya. burjo sendiri merupakan akronim dari bubur kacang ijo. namun menurut riset yang dilakukan (embuh lembaga mana yang riset) ternyata 3 dari 5 burjo tidak menjual bubur kacang ijo. 

Ketika ditanya lebih jauh, si Aa (panggilan penjual burjo yang 97 % merupakan orang Sunda) mengaku demand dari penjualan bubur kacang ijo sangat rendah dan jauh dibawah penjualan indomie,nastel dan nasi sarden.Sedikit aneh memang bahwa warung burjo tidak menjual bubur kacang ijo. Namun ini fakta bung. Bisa kita analogikan seperti kfc yang tidak menjual ayam goreng dan lebih fokus jualan cd mba agnez.

Dari segi rasa sebetulnya tidak ada yang istimewa dari nastel ini. Yang menjadi karena akses yang mudah dikarenakan burjo buka selama 24 jam dan menjamurnya warung burjo dimana-mana. Ada anekdot bahwa di Pulau Madura, di tiap rumah pasti selalu ada Langgar (sejenis musola), tiap jarak 300 meter selalu  ada Masjid, dan tiap 1000 meter akan ada pesantren mengingat religiusnya Orang Madura (Cak Nun- Folklore Madura). Maka ketahuilah bahwa di Yogya di tiap 100 meternya selalu ada burjo mengingat pentingnya nastel bagi kemaslahatan mahasiswa.

6. Gudeg Permata

Ada yang kurang rasanya jika membicarakan makanan Yogya tanpa menyebut gudeg. Salah satu gudeg favorit saya adalah gudeg permata.

dinamakan gudeg permata karena berjualan di depan gedung bioskop permata (walaupun sekarang sudah tutup bioskopnya) di jalan Gajah Mada. buka mulai pukul 21.00 hingga dagangannya habis. Gudeg permata termasuk gudeg basah (jenis penyajian gudeg terbagi menjadi dua, kering dan basah). gudeg ini termasuk pedas karena ditaburi cabai pada kreceknya. pemilihan lauk bisa dipilih sesuai selera perut dan kantong mulai tahu dan tempe bacem, endok, ayam, hingga ati ampela.

Selain Gudeg permata, gudeg favorit lainnya yaitu gudeg gejayan dan gudeg di dekat bang jo jakal km 5. keduanya mulai berjualan pukul 22.00 dan tutup hingga menjelang adzan subuh.

Sambil membayangkan nikmatnya makanan dan enaknya tinggal di Yogya, tiba tiba saya terbangun dari mimpi karena suara tv yg belum dimatikan dari semalam, lalu muncul iklan properti raksasa mei**rta dengan adegan "aku ingin pindah ke mei**rta".

 

Emoh dik, aku ingin Yogya saja, sekali lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun