Mohon tunggu...
Nurudin
Nurudin Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Seorang 'pembaca' yang sedang belajar 'menulis'. Pernah belajar menulis di eramuslim, dan dakwatuna, Penulis buku Remah-Remah Hikmah sebagai Abi Sabila

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Purnama di Balik Gerhana

2 Februari 2018   23:31 Diperbarui: 2 Februari 2018   23:50 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat tahun lalu, berdebar jantungku mendengar ceritamu. Bungkam, tak banyak kata keluar dari mulutku.Atas perjuangan dan pengorbananmu, layak bila purnama menerangimu.

Dua tahun tak bertemu, bergetar hatiku mendapat beritamu.Lidahku kelu, membisu. Telah meredup purnamamu. Satu persatu, kau kemas mimpi-mimpimu,  mau tidak mau.

Setahun berlalu, tenggelam sudah pernamamu. Gerhana datang padamu. Yang diperjuangkan,  berlalu tanpa meninggalkan pesan untukmu.

Terakhir bertemu, satu semester yang lalu, mengembang senyumku saat melihatmu. Kau masih seperti yang pertama kukenal dahulu. Purnama memang belum kembali untukmu, tapi gerhana tak mampu menghalangi langkahmu. 

Saudaraku, aku banyak belajar darimu. Ketegaranmu, kesabaranmu, juga keikhlasanmu membuka mata dan pikiranku. Meski gerhana menggelapkan pandanganmu, kutahu purnama senantiasa bersinar di hatimu.

Tangerang, 02022018

Terinspirasi dari postingan instagram seorang sahabat (iw).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun