Mohon tunggu...
Abimanyu Guntur Wicaksena
Abimanyu Guntur Wicaksena Mohon Tunggu... Widyaiswara | LAN RI

Seorang Calon Pegawai Negri Sipil

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menakar Peran Indonesia dalam Konflik Iran-Israel: Antara Simpati dan Ancaman Radikalisasi

18 Juli 2025   16:36 Diperbarui: 18 Juli 2025   16:36 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Antara Simpati dan Ancaman Radikalisme (sumber: gemini.google.com)

Menjaga Masa Depan, Menjaga Indonesia

Konflik Iran-Israel bukan semata urusan dua negara, tetapi cerminan dari kompleksitas politik identitas, sektarianisme, dan kekuatan ideologi transnasional. Indonesia, dengan keberagaman dan semangat persatuannya, memiliki peran penting sebagai juru damai dan penengah.

Namun, kita harus waspada bahwa simpati tanpa edukasi bisa menjadi celah masuknya radikalisme. Oleh karena itu, menjaga generasi muda dari infiltrasi ideologi kekerasan adalah bagian tak terpisahkan dari bela negara. Peran keluarga, sekolah, media, dan tokoh agama harus dikonsolidasikan untuk memastikan bahwa kepedulian kita terhadap Palestina tidak berubah menjadi kebencian terhadap sesama anak bangsa.

Referensi:

  1. BNPT. (2023). Laporan Tahunan BNPT tentang Tren Radikalisasi Digital. Diakses dari: https://bnpt.go.id
  2. Kementerian Agama RI. (2022). Buku Saku Moderasi Beragama. Jakarta: Kemenag RI.
  3. The Conversation. (2024). How Islamic State and other extremists exploit Gaza conflict to radicalise Muslims globally.
  4. Kompas.com. (2024). Pakar: Konflik Timur Tengah Bisa Picu Radikalisasi Bila Tak Ada Edukasi Moderasi.
  5. UN News. (2024). UN Chief Calls for Immediate Ceasefire in Middle East Tensions. https://news.un.org

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun