Mohon tunggu...
abigail nadia
abigail nadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

hobby : Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Overthinking: Fenomena atau Tren Belaka?

24 Juni 2022   20:59 Diperbarui: 24 Juni 2022   21:16 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

  Fenomena overthinking saat ini menjadi topik yang paling sering dibicarakan oleh para remaja. Seperti yang telah kita ketahui, overthinking merupakan suatu keadaan dimana seseorang akan memikirkan segala sesuatu secara berlebihan.

Overthinking muncul ketika seseorang terlalu sering memikirkan permasalahan beserta kemungkinan buruknya yang terlalu berlebihan dan pada akhirnya merugikan seseorang itu sendiri. 

Overthinking biasanya disebabkan oleh ketidakpercayaan seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri. Sebagai manusia, kita pasti memiliki segala kekurangan dan kelebihannya masing-masing. 

Akan tetapi, kebanyakan orang overthinker cenderung berfokus kepada kekurangannya sehingga menghambat kepercayaan yang terdapat dalam dirinya. 

Padahal belum tentu kekurangan yang ada dalam dirinya dapat menghambat suatu permasalahan. Selain itu, overthinking juga disebabkan karena adanya waktu luang yang disia-siakan. Maksudnya adalah, para overthinker biasanya cenderung terlalu banyak istirahat dibandingkan dengan usaha. Waktu yang disia- siakan ini pada akhirnya akan menimbulkan penyesalan akibat tidak dipergunakan dengan baik. 

Orang-orang overthinker biasanya juga terlalu sering memikirkan masalahnya tanpa melakukan action atau tindakan secara langsung untuk menyelesaikan permasalahannya. 

Seperti yang kita ketahui bahwa, memikirkan suatu permasalahan tanpa adanya penyelesaian ibarat "mencurahkan garam di laut" atau perbuatan tersebut merupakan hal yang sia-sia.

Fenomena overthinking saat ini menjadi topik yang paling sering dibicarakan oleh para remaja. Seperti yang telah kita ketahui, overthinking merupakan suatu keadaan dimana seseorang akan memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. 

Overthinking muncul ketika seseorang terlalu sering memikirkan permasalahan beserta kemungkinan buruknya yang terlalu berlebihan dan pada akhirnya merugikan seseorang itu sendiri. 

Overthinking biasanya disebabkan oleh ketidakpercayaan seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri. Sebagai manusia, kita pasti memiliki segala kekurangan dan kelebihannya masing-masing. 

Akan tetapi, kebanyakan orang overthinker cenderung berfokus kepada kekurangannya sehingga menghambat kepercayaan yang terdapat dalam dirinya. Padahal belum tentu kekurangan yang ada dalam dirinya dapat menghambat suatu permasalahan. 

Selain itu, overthinking juga disebabkan karena adanya waktu luang yang disia-siakan. Maksudnya adalah, para overthinker biasanya cenderung terlalu banyak istirahat dibandingkan dengan usaha. Waktu yang disia- siakan ini pada akhirnya akan menimbulkan penyesalan akibat tidak dipergunakan dengan baik. 

Orang-orang overthinker biasanya juga terlalu sering memikirkan masalahnya tanpa melakukan action atau tindakan secara langsung untuk menyelesaikan permasalahannya. 

Seperti yang kita ketahui bahwa, memikirkan suatu permasalahan tanpa adanya penyelesaian ibarat "mencurahkan garam di laut" atau perbuatan tersebut merupakan hal yang sia-sia.

Fenomena overthinking saat ini menjadi topik yang paling sering dibicarakan oleh para remaja. Seperti yang telah kita ketahui, overthinking merupakan suatu keadaan dimana seseorang akan memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. 

Overthinking muncul ketika seseorang terlalu sering memikirkan permasalahan beserta kemungkinan buruknya yang terlalu berlebihan dan pada akhirnya merugikan seseorang itu sendiri. 

Overthinking biasanya disebabkan oleh ketidakpercayaan seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri. Sebagai manusia, kita pasti memiliki segala kekurangan dan kelebihannya masing-masing. 

Akan tetapi, kebanyakan orang overthinker cenderung berfokus kepada kekurangannya sehingga menghambat kepercayaan yang terdapat dalam dirinya. 

Padahal belum tentu kekurangan yang ada dalam dirinya dapat menghambat suatu permasalahan. Selain itu, overthinking juga disebabkan karena adanya waktu luang yang disia-siakan. 

Maksudnya adalah, para overthinker biasanya cenderung terlalu banyak istirahat dibandingkan dengan usaha. Waktu yang disia- siakan ini pada akhirnya akan menimbulkan penyesalan akibat tidak dipergunakan dengan baik. 

Orang-orang overthinker biasanya juga terlalu sering memikirkan masalahnya tanpa melakukan action atau tindakan secara langsung untuk menyelesaikan permasalahannya. 

Seperti yang kita ketahui bahwa, memikirkan suatu permasalahan tanpa adanya penyelesaian ibarat "mencurahkan garam di laut" atau perbuatan tersebut merupakan hal yang sia-sia.

Adapun ciri- ciri dari pribadi yang sering mengalami overthinking ialah senantiasa mengingat kejadian yang sudah berlalu. Misalnya, kesalahan- kesalahan yang pernah kita perbuat namun kesalahan tersebut sudah terjadi pada masa lampau. 

Ciri kedua yaitu orang- orang overthinker selalu khawatir atau was-was pada suatu hal yang hendak dihadapi. Hal ini berkaitan dengan ketidakpercayaan seseorang terhadap kemampuannya sendiri. 

Ciri ketiga adalah orang-orang overthinker senantiasa memikirkan perkataan orang lain. Tak jarang, perkataan orang lain terkadang tanpa disadari dapat menimbulkan prasangka buruk atau miskomunikasi yang menyebabkan overthinking. 

Ciri keempat yaitu orang- orang yang sering mengalami overthinking cenderung mengalami kesulitan tidur. Hal ini disebabkan karena terlalu memikirkan sesuatu hal secara berlebihan. 

Ciri selanjutnya dan yang paling sering kita temui ialah kepribadian overthinker yang dimiliki seseorang timbul sebab terlalu berlebiha dalam memikirkan masa depan.

Overthinking perlu kita hindari sebab overthinking akan berdampak buruk pada diri sendiri termasuk kesehatan tubuh. Apa sajakah dampak buruk dari overthinking tersebut pada kesehatan tubuh? Berikut penjelasannya.

a. Tubuh mengalami stress.

Overthinking akan memberikan tekanan psikologis yang cukup besar dikarenakan kemampuan otak yang terus bekerja akibat memikirkan suatu permasalahan yang tak ada hentinya.

b. Seringkali overthinking yang berkepanjangan akan menyebabkan gangguan mental.

Gangguan mental akibat overthinking disebabkan karena stress yang melampaui batas. Gangguan mental ini meliputi kecemasan berlebih, depresi, anxiety, dan lain sebagainya.

c. Menyebabkan kemungkinan terjadinya penyakit lain.

Stress yang berkepanjangan juga akan memicu penyakit lain seperti penyakit jantung dan lainnya.

Lalu bagaimana cara yang tepat dalam mengatasi ke-overthinking-an tersebut? terdapat berikut cara dalam mengatasi overthinking tersebut, Yuk simak baik-baik!

1. Jangan terlalu berfokus pada pikiran negatif.

Pikiran yang negatif akan membawa kita menuju kepada pikiran- pikiran yang tidak perlu. Hal tersebut tentu saja akan merugikan diri kita sendiri karena kita akan senantiasa berfokus kepada pikiran negatif tanpa memikirkan suatu hal yang positif.

2. Berfokuslah pada permasalahan dan jalan penyelesaian.

Suatu permasalahan tidak akan menemukan titik terang atau jalan keluar apabila kita tidak berusaha untuk menyelesaikannya. Berhenti untuk berfokus pada suatu permasalahan, berfokuslah pada cara menyelesaikan.

3. Percaya pada kemampuan yang dimilik oleh diri sendiri.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa setiap manusia tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan. Sebagai manusia yang bijak, kita harus berfokus pada kelebihan yang kita miliki dan berusaha untuk memperbaiki kekurangan kita sendiri. Dengan begitu, kita akan lebih memiliki kepercayaan diri pada diri kita sendiri.

4. Selalu luangkan waktu untuk melakukan refleksi diri. 

Refleksi diri dapat dilakukan selama 15- 30 menit untuk memberi space atau jeda kepada diri kita sendiri dalam mencerna suatu permasalahan.

5. Mengatur napas untuk menenangkan diri.

Mengatur napas digunakan untuk menenangkan diri selama overthinking. Caranya adalah dengan menarik napas selama 5-7 detik lalu hembuskan pelan-pelan. Lakukan selama beberapa kali hingga diri kita merasa lebih tenang.

6. Menulis curahan hati melalui jurnal atau diary.

Ketika terdapat masalah yang terjadi pada diri kita dan kita merasa tidak mampu mengatasinya, maka curahkanlah perasaan kita melalui jurnal atau diary. Menulis terkadang dapat membantu kita untuk meluapkan emosi melalui tulisan dan kata-kata yang tertulis di dalamnya.

7. Menyibukkan diri dengan melakukan kegiatan lain.

Kegiatan lain yang dimaksud dapat berupa hobi maupun kegiatan lain yang dapat meningkatkan dopamine atau hormon kebahagiaan yang ada dalam diri kita masing- masing. Dengan begitu rasa overthinking akan dapat dialihkan melalui kegiatan lain.

8. Melakukan konsultasi dengan pihak profesional.

Apabila rasa overthinking yang dialami terlalu berlebihan, maka alangkah baiknya kita berkonsultasi kepada profesional yang ahli seperti psikolog maupun psikiater.

Beberapa cara tadi merupakan tips untuk mengatasi masalah overthinking. Oleh karena itu, kita sebagai remaja, mulai saat ini mestinya menerapkan pikiran positif terhadap diri kita dan menghindari overthinking yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun