Lonjakan kasus COVID-19 di Thailand dalam sepekan terakhir menjadi alarm bahaya yang tidak bisa diabaikan. Lebih dari 33 ribu kasus tercatat hanya dalam lima hari, angka yang mengindikasikan penyebaran masif dan potensi ledakan gelombang baru. Kementerian Kesehatan Thailand telah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, sementara para ahli menegaskan bahwa data resmi kemungkinan belum menggambarkan situasi sesungguhnya.
Pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Chulalongkorn, Thira Woratanarat, menyebut bahwa kasus di lapangan bisa jauh lebih banyak, mengingat banyak pasien tidak melaporkan diri atau menjalani pengobatan mandiri tanpa pencatatan resmi. Ia juga memperingatkan agar masyarakat tidak meremehkan COVID-19 dengan menyamakannya dengan flu biasa. Dalam skala infeksi yang tinggi, meskipun tingkat kematiannya rendah, jumlah korban bisa tetap signifikan.
Fenomena ini seharusnya menjadi pengingat bagi masyarakat di negara lain, termasuk Indonesia. Euforia pasca-pandemi tidak boleh membuat kita lengah. Dalam konteks ini, masyarakat perlu kembali memperkuat protokol kesehatan dasar, seperti pemakaian masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan masih relevan, terutama di tempat umum dan fasilitas kesehatan. Vaksinasi juga perlu terus digenjot, terutama untuk kelompok rentan dan lansia.
Pemerintah dan otoritas kesehatan wajib merespons situasi ini dengan cepat. Edukasi publik harus diperkuat agar masyarakat paham bahwa COVID-19 masih ada dan dapat kembali membebani sistem kesehatan jika kita abai. Gelombang baru mungkin belum terjadi di Indonesia, tapi belajar dari Thailand, kesiapsiagaan harus dimulai sekarang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI