Mohon tunggu...
Abid FathurrahmanArif
Abid FathurrahmanArif Mohon Tunggu... Guru - Terus belajar untuk menjadi lebih baik

Lahir di Jakarta, 4 September 1998 di Jakarta. Alumnus Prodi Arab Universitas Indonesia , dan sekarang sedang menempuh kuliah pascasarjana di Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia. Aktivitas selain kuliah adalah mengajar dan menjadi Kepala Pesantren/ Mudir Kosan Yayasan Belajar Islam dan Bahasa Arab (BISA) Kukusan, Beji, Depok.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ideologi dan Gerakan-Gerakan Islam Kontemporer di Asia Tenggara

22 April 2021   13:45 Diperbarui: 22 April 2021   16:29 2459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah pemaparan global dan singkat terkait ideologi dan gerakan islam kontemporer di Asia Tenggara, dapat dirinci bagaimana persebarannya pada masyarakat muslim di Asia Tenggara. Umumnya, kawasan Asia Tenggara mendapatkan ajaran islam dari pedagang dan tokoh agama Mekkah dan Hadhramaut yang bermazhab asy’ariyyah dalam akidah, syafi’iyyah dalam fikih, dan tasawuf al-ghazali. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa manuskrip sejarah yang menceritakan dakwah islam dan buku-buku yang tersebar, seperti Aqidatul Awwam dan Ummul Barahin yang mengajarkan sifat wajib dan mustahil bagi Allah dalam akidah asy’ariyyah. Begitupula dalam praktek fikih syafiiyah, masyarakat muslim Asia Tenggara dikenal dengan Maulid Nabi, Tahlilan, Yasinan, Qunut Subuh, Zikir berjamaah, dan lainnya. Kajian tasawuf yang berasal dari Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali juga menjadi perhatian besar masyarakat muslim Asia Tenggara. Seiring perkembangan zaman, berkembanglah mazhab-mazhab baru seperti Salafi Wahabi dan Syiah  dalam akidah, Hanabilah dalam fikih, pemahaman anti tasawuf dan tarekat yang berasal dari situasi politik, sosial dan keagamaan di Timur Tengah kala itu. Begitupula dengan pergerakan islam yang ada di Asia Tenggara merupakan imbas dari gerakan yang sudah ada di Timur Tengah dan tergantung keadaan situasi setempat. Jiklau negara-negara yang kondusif seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura lebih banyak perkembangan gerakan konservatif, modernis dan liberalis. Adapun negara-negara konflik seperti Filipina dan Thailand Selatan sebagian mereka terpengaruh gerakan fundamentalis. Keragaman ideologi dan gerakan islam ini seharusnya membuat kita bijak dan objektif dalam menilai, sehingga tidak sembarangan dalam memberi label tertentu kepada suatu golongan tanpa bukti dan argumentasi ilmiah.

REFERENSI

Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Umat Islam Di Nusantara: Sejarah dan Perkembangannya Hingga Abad Ke-19, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1990.

Ahmad &brahim, Islam di Asia Tenggara, Jakarta: LP3ES Indonesia, 1989

Ashani, Sholahuddin. Raja, Perkasa Alam Harahap. Maulani. Trilogi Pemikiran Tasawuf Imam Junaid Al-Baghdadi. UIN Sumut : Jurnal UINSGD, 2021.

Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII, Jakarta: Kencana, 2005.

HD, Kaelany. Islam Agama Universal Edisi Revisi. Jakarta : Midada Pres, 2011.

Helmiati. Sejarah Islam Asia Tenggara. Pekanbaru : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Riau, 2014.

John L. Esposito (ed), The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World, vol. 3 New York: Oxford University, 1995.

Kenneth Perry Landon, Southeast Asia: Cross-roads of Religion, Chicago: University of Chicago Press, 1949.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun