Mohon tunggu...
Inin Nastain
Inin Nastain Mohon Tunggu... lainnya -

Nikotin, Kafein, http://atsarku.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki dan Asa

3 Mei 2012   10:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:47 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lelaki itu masih diam terpaku di tengah-tengah meraba-raba antara mimpi atau nyata. Dari sudut matanya, mengirim sebuah isyarat pada hati tentang sebuah keterjagaan. Lama dia termangu di sudut yang masih samar itu.

Sekilas, asanya membungbung tinggi, meraih tentang sebuah nama yang selama ini berdiam mengisi sisi-sisi di sebuah ruang-ruang yang sedikit demi sedikit mulai teraliri rindu, yang kadang menyesakkan. Namun, keraguan sering kali datang, ketika sisi ruang lain membisikkan tentang sekat-sekat antara mimpi. “Aku belum bisa membedakan apakah ini mimpi atau nyata,” lirihnya di-tengah-tengah kerinduan yang beku.

Sekejap laki-laki itu mencoba berlari dari angan hanya untuk bisa membatasi diri dari sebuah waktu yang seakan-akan menyesakkan. Namun, bisikkan itu senantisa datang dalam relung hatinya, yang diangapnya adalah relung hati yang tersuci.

“Kekasih, aku yang terkubur dalam emosi tidaklah pandai untuk bersembunyi. Kekasih, aku bener-benar merindukanmu. Tertatih, terpuruk dalam sunyi, mengerang dalam kerinduan. Sekiranya ini yang kau mau kekasih.. Maka, ijinkan aku berharap kekasih, untuk menjadikan kau sebagai tujuanku,” seperti berdo’a bibir lelaki itu bergerak melapalkan aduannya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun