Mohon tunggu...
abednego agung prasetiawan
abednego agung prasetiawan Mohon Tunggu... Freelancer

Trader

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pintu yang terkunci-bab 2

11 Agustus 2025   16:51 Diperbarui: 11 Agustus 2025   16:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rara menutup mulutnya agar tidak berteriak. Namun, seolah menyadari kehadirannya, bayangan itu perlahan menoleh ke arahnya.

Kreeeek...

Suara kecil itu terdengar dari dalam dinding, seperti kuku panjang menggaruk permukaannya.

Rara buru-buru menutup pintu kamarnya dan langsung masuk tempat tidurnya, menarik selimutnya ke atas kepala, tubuhnya menggigil hebat. Ketakutan mencengkeramnya kuat-kuat. Ia mencoba berdoa, tapi bibirnya kelu.

Di luar, suara berderak semakin keras.

Ketukan berubah menjadi benturan.

Duk! Duk! Duk!

Pintu tua itu kini bergetar hebat, seolah-olah sesuatu di dalamnya ingin keluar.

Dan kemudian, suara itu datang.

"Rara... kamu tidak bisa menghindar..."

Suara berbisik itu terdengar seperti serpihan kaca yang bergesekan. Serak, menakutkan, namun familiar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun