Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Transformasi Komponen Cadangan untuk Darurat Militer di Indo-Pasifik

5 September 2022   11:58 Diperbarui: 5 September 2022   12:25 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transformasi Komponen Cadangan Untuk Darurat Militer Indo-Pasifik. Canva: Abdurrofi Abdullah Azzam

Pada tahun yang sama, Finlandia menempatkan 900.000 tentara cadangannya sebagai pemberitahuan untuk mobilisasi dan mengintensifkan transformasi cadangannya.

Pada 2018 Swedia memobilisasi 22.000 Pengawal Dalam Negerinya untuk pertama kalinya sejak 1975. Begitu juga Norwegia pada tahun 2019 ini juga meningkatkan pasukan cadangannya. Sementara itu, pasukan cadangan Inggris terus berkontribusi pada kehadiran 'trip-wire' NATO di Estonia.

Lebih jauh lagi, Kanada, Australia dan Argentina saat ini sedang mengubah pasukan komponen cadangan mereka. Sementara Vietnam memiliki 4 juta komponen cadangan di negaranya.

Oleh karena itu, transformasi komponen cadangan penting di era saat ini. Dalam konteks kebangkitan internasional pasukan komponen cadangan inilah transformasi dan penggunaan cadangan baru-baru ini dengan jelas menyoroti bahwa potensi darurat militer di Indo-Pasifik.

Transformasi komponen cadangan adalah aspek yang semakin penting dari keamanan internasional. Namun demikian, jika Indonesia ingin memberikan efektivitas dan efisiensi, struktur pelatihan dan kekuatan harus kuat dan realistis.

Komponen cadangan menjadi penting dengan potensi massa yang murah dan terukur kepada perencana militer yang beroperasi di bawah kendala fiskal yang semakin ketat dengan mengalihkan kemampuan militer ke pasukan cadangan.

Komponen cadangan (Komcad) harus mampu untuk merespons ancaman dengan cepat dan akurat.

Memang, di jantung banyak dari transformasi ini terletak dikotomi yang tidak nyaman antara profesionalisme sebagian besar tentara Indonesia sejak tahun 2022 melalui proses yang saling terkait yang secara berguna digambarkan sebagai 'reformasi'.

Untuk meningkatnya ketergantungan pada tentara-warga paruh waktu yang sekarang untuk lebih terintegrasi dengan rekan profesional penuh waktu mereka sebagai masyarakat sipil.

Awalnya, Indonesia mengikuti tren pasca-modernis, bagaimana perubahan masyarakat Indonesia dan meningkatnya ketidakpastian strategis pasca-Perang Dingin telah mengakibatkan perubahan pada misi dan struktur militer modern dengan nama ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Bagi Abdurrofi Abdullah Azzam, evolusi masyarakat Indonesia ini telah mengakibatkan perubahan konsepsi tentang hak dan kewajiban warga negara sehubungan dengan dinas militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun