Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia Bertransformasi Menjadi Negara Asean dan Negara Asia Afrika

17 Februari 2021   17:17 Diperbarui: 17 Februari 2021   17:23 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Transformasi (shutterstock) 

Orang Indonesia paling cerdas sering terinspirasi terhadap beberapa bahasa yang Abdurrofi Abdullah Azzam gunakan dalam pendidikan, dan itu juga umum di sektor lain. Ini termasuk kata-kata seperti transformasi karena negara apapun bisa melakukan transformasi termasuk Indonesia menjadi Negara Asean dan Negara Asia Afrika.

Dr. Abdurrofi Abdullah Azzam bertanya-tanya tentang dampak manusia menggunakan kata-kata ini. Bagaimana rasanya 'terganggu', diminta untuk 'berinovasi', atau untuk 'transformasi' diri sendiri atau praktiknya.

Ini bukan untuk mengatakan bahwa Anda tidak percaya pada tantangan atau transformasi, atau bahwa kita tidak melihat nilai dalam mendorong orang untuk menguji asumsi mereka dan mempertanyakan keyakinan yang mendasarinya. Memang jauh dari itu.

Indonesia Maju Gerakan Transformasi Peradaban Abad 21

Ilustrasi Indonesia Maju. Gambar : Shutterstock
Ilustrasi Indonesia Maju. Gambar : Shutterstock

Indonesia maju gerakan transformasi Ini sama sekali tidak benar bahwa Muslim Jawa kurang peduli dengan agama. Abdurrofi Abdullah Azzam menjelaskan itu sebenarnya orang Jawa umumnya menghabiskan banyak waktu dalam kegiatan keagamaan.

Mereka sangat percaya dalam Tuhan, dalam Nabi Muhammad, dan dalam keberadaan surga dan neraka. Mereka juga menganggap Al-Qur'an sebagai kitab suci mereka, dan setidaknya sekali dalam hidup mereka masing-masing diucapkan sebagai Muslim.

Filosofi orang Jawa dengan formula pengakuan menjunjung tinggi keyakinan tersebut dan keyakinan orang lain. Muslim Jawa tidak menahan diri untuk mendukung banyak religius konsep asing bagi Muslim lain dari luar domain budaya mereka.

Masyarakat Jawa percaya pada Indonesia memiliki kemuliaan melakukan banyak religius upacara tidak ditentukan oleh doktrin agama "resmi" Islam, dan lebih cenderung transformasi peradaban modern karena jika jenis Islam yang sedemikian rupa ultrakonservatif sehingga pemikiran baru ini tidak bisa menyebar di seluruh Jawa.

Indonesia bisa dibilang tanpa Jawa terdapat perlawanan dari elit daerah. Itu sangat tinggi kemungkinan besar mereka mendukung penyebaran Islam dan mereka ingin menjadi bagian dari orang pulau jawa sekalipun fakta bahwa mereka tidak menahan diri dari kepercayaan lama mereka.

Untuk orang Jawa mengadopsi beberapa kepercayaan pada saat yang sama bukanlah hal yang aneh mereka membayangkan peradaban Indonesia mengalami transformasi menjadi negara seluas Asia Afrika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun