Mohon tunggu...
Abdurrahman
Abdurrahman Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti Madya di SegiPan (Serikat Garda Intelektual Pemuda Analisis Nasionalisme)

Tertarik dengan kajian kebijakan publik dan tata pemerintahan serta suka minum kopi sambil mengamati dengan mencoba membaca yang tidak terlihat dari kejadian-kejadian politik Indonesia. Sruput... Kopi ne...!?

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Kembali Sumber Kekuatan KIB dalam Memposisikan Sikap Politiknya Pasca Ditinggalkan PPP

19 Juli 2023   12:38 Diperbarui: 19 Juli 2023   12:50 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset.kompas.com

4. KIB- 22,4% (129 kursi), Golkar, PAN.

Sejauh ini partai tersebut sebagai pemilik hak Presidential Threshold secara kursi, secara suara nasional masih ada PBB, PSI, dan Garuda, juga Berkarya dan PKPI walaupun tidak lolos jadi peserta Pemilu 2024. 

Partai-partai tersebut diatas semuanya disebut sebagai partai pengusung secara legal standing. Sedangkan partai baru dalam Pilpres 2024 sebagai partai pendukung seperti PKN, Partai Buruh, Gelora, dan Partai Ummat. Sebab tidak punya suara nasional apalagi kursi parlemen, karena belum pernah ikut pemilu.

B. Mengkalkulasi Akseptabilitas para Kandidat Bagaimana Pemenangan Pilpres dan Cocktail Effect Berdampak pada Suara Kursi Parlemen Partai Pengusung 

Dalam mengkalkulasi Akseptabilitas atau mengukur keterimaan kandidat kita biasanya memakai pendekatan sumber kekuatan kepemimpinan membangun ikatan. Jika dilakukan jajak pendapat ini biasanya seputar likeability (kesukaan) dan engagement (hubungan timbal balik), yang sangat bersifat internal pribadi pada kandidat maupun pada pemilih dalam menentukan sikap politiknya. Berbeda jajak pendapat pada popularitas dan elektabilitas kandidat yang lebih pada preferensi atau referensi eksternal pribadinya.

Dalam dunia sosial media dikenal rate influence dan rate mativation impact, praktek untuk membangunnya di lapangan saat dinominasikan sebagai kandidat umumnya bagaimana perilaku kandidat dalam menyikapi isu-isu dan bagaimana komitmen menghadapi isu-isu tersebut, atau sebelum jadi kandidat bagaimana karakternya selama ini. 

Jika disimpulkan satu kata yakni "interaksi" kandidat dengan masyarakat dalam komitmen membawa bangsa ini saling kerjasama, bukan kerja bersama-sama, semacam koalisi dan oposisi semu dalam perpolitikan kita.

Akseptabilitas biasanya jarang dengan jajak pendapat tapi menggunakan panelis, minimal tiga orang dari berbagai latar belakang dan keilmuan. Semacam uji kepatutan, kelayakan, dan kepantasan seseorang untuk menduduki posisi tertentu. Ada juga dengan debat publik, konvensi, kontrak politik, lobi, negosiasi, dan lain sebagainya dengan berbagai macam segmentasi pemilih.

Banyak variabel dan parameter serta indikator untuk mengukur akseptabilitas. Umumnya jika panelis menggunakan pendekatan teori sumber kekuatan kepemimpinan mempengaruhi atau mendapatkan kekuasaan. Ada delapan sumber kekuatan yakni;

1. Kepatutan

a. Reward, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun