Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada. Buku Solo: 1. Di Bawah Renungan Al-Qur'an (2017). 2. The Good Muslim: Menjadi Muslim Berjiwa Kuat, Berakhlak Dahsyat, Berpribadi Hebat, dan Hidup Bermanfaat (2024). Buku Antologi: 1. IMM di Era Disrupsi: Membaca Kecenderungan Baru Gerakan (2022). 2. Kembali Berjuang (2023). 3. Mumpung Masih Muda: Spesial Quotes About Youth (2023).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jalan Menuju Kesuksesan

9 Januari 2025   07:36 Diperbarui: 9 Januari 2025   07:36 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Jalan Sukses (Sumber: Meta AI)

Bicara soal bakat, kata guru saya, bakat itu bukan bawaan dari lahir. Mungkin banyak di antara kita mengira bahwa bakat itu sesuatu yang sudah ada dalam diri kita sejak lahir. Saya kira, kita perlu meninjau kembali persepsi kita tentang bakat ini. 

Melanjutkan apa kata guru saya, bahwa bakat itu sesungguhnya adalah ketekunan dan kesabaran yang lama. Jadi, siapa pun kita berpotensi punya bakat di bidang tertentu, asal mau melewati dua fase itu; ketekunan dan kesabaran.

Seseorang mengira, dia berbakat dalam menulis. Sampai kapan pun dia tidak akan menjadi penulis selama tidak melalui proses ketekunan dan kesabaran dalam berlatih menulis. Ketekunan dan kesabaran dalam latihan itulah yang akan melahirkan bakatnya sebagai seorang penulis.

Tidak cukup hanya dengan memiliki ayah seorang penulis, lantas kita otomatis terlahir menjadi penulis. Biar kata nenek moyang kita seorang penulis pun, bakat menulis itu tak akan pernah lahir jika kita tidak tekun dan sabar dalam berlatih.

"Barang siapa bersungguh-sungguh niscaya akan berhasil". Inilah rumus sukses itu. Mau jadi apa pun kita, jika menerapkan rumus ini, maka kita akan sukses. Kesungguhan, ketekunan, keuletan, atau apa pun istilah yang semakna dengan itu adalah kunci keberhasilan kita dalam menekuni suatu bidang.

Oleh sebab itu, jika sudah terjun ke satu bidang tertentu, jangan setengah hati. Lakukanlah dengan sepenuh hati sehingga akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Usaha yang sungguh-sungguh itu sekali-kali tidak akan pernah mengkhianati hasil.

"Barang siapa yang bersabar niscaya akan beruntung". Di samping kesungguhan, ketekunan, dan keuletan, rumus sukses lainnya adalah kesabaran. Meraih kesuksesan itu bukanlah hal yang mudah tanpa kesabaran.

Jalan menuju sukses itu adalah jalan terjal nan panjang yang harus kita tempuh. Butuh energi yang besar. Salah satu energi besar itu adalah sabar. Jika tidak punya energi sabar yang besar, maka kita tidak akan pernah sampai pada puncak kesuksesan. Karena tidak punya energi sabar ini, di pertengahan jalan kita sudah menyerah, lalu berbalik pulang.

"Maka bersabarlah engkau dengan kesabaran yang paling indah." (QS. 70: 5) 

Oleh para mufasir disebutkan bahwa dalam Al-Qur'an terdapat lebih dari seratus ayat yang berbicara tentang sabar. Hal yang demikian itu menandakan bahwa hanya dengan sabar orang dapat mencapai apa yang dicita-citakan. Hanya dengan sabar orang bisa mencapai derajat iman dalam perjuangan. Hanya dengan sabar menyampaikan nasihat kepada orang yang lalai. Hanya dengan sabar kebenaran dapat ditegakkan.

Oleh sebab itu, berhentilah mengatakan, "Saya tidak punya bakat". Kalau kita ingin menjadi ahli pidato, maka mulai sekarang tekunlah belajar dan latihan berpidato setiap hari. Kalau kita ingin menjadi penulis, maka mulai sekarang tekunlah belajar dan latihan menulis setiap hari. Kalau kita ingin cepat bisa membaca Al-Qur'an, maka tekunlah belajar dan latihan setiap hari. Ketekunan dan kesabaran dalam belajar dan latihan itu, insya Allah, akan memudahkan jalan kita untuk bisa meraih apa yang kita inginkan itu.

Sahabat! Coba perhatikan bagaimana air bisa melubangi batu. Batu itu sifatnya keras, sementara air sifatnya lembut. Bagaimana mungkin yang lembut bisa melubangi yang keras? Tapi, ini benar-benar terjadi. Perlahan-lahan, tetes demi tetes air mampu melubangi kerasnya batu. Meskipun setetes air terlihat remeh dan kecil, tapi jika setetes air itu terus-menerus jatuh secara berulang-ulang ke atas batu yang keras, maka lama-lama tetesan-tetesan air itu mampu melunakkan batu yang keras itu.

Dari situlah kita belajar bahwa kesuksesan itu dapat diraih dengan ketekunan dan kesabaran. Kadangkala, kita ingin sukses, tapi maunya instan. Tidak mau bersusah payah. Sekali mencoba, tapi gagal, lalu menyerah. Tidak ada semangat juang dalam diri kita. Tidak ada mental pemenang mengalir dalam diri kita.

Maka, sampai kapan pun tidak akan berhasil. Beda halnya, jika kita punya semangat juang, mau bersungguh-sungguh, dan bersabar menekuninya, maka lambat laun kesuksesan itu akan datang menghampiri kita. Tidak ada sejarahnya orang sukses itu malas dan ongkang-ongkang kaki saja. Tidak ada!

Sahabat! Lihatlah orang naik sepeda. Kalau dia berhenti mengayuh, maka dia akan terjatuh. Demikian juga kita, kalau kita berhenti mengayuh roda perjuangan dalam meraih cita-cita hidup, maka selamanya kita tidak akan pernah sampai kepada apa yang kita cita-citakan itu. Kita terhenti dan terjatuh di persimpangan jalan.

Maka, kayuhlah, meskipun pelan. Ibarat kata pepatah, biar lambat asal selamat. Kuncinya adalah ketekunan dan kesabaran. Itulah dua hal yang tidak boleh kita abaikan dalam menempuh medan perjuangan hidup demi meraih kesuksesan.

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri." (QS. 13: 11)

Ayat ini semestinya menjadi pelecut semangat kita dalam perjuangan itu. Bahwa diam itu tidak mengubah apa pun dari kehidupan kita. Ibarat naik sepeda tadi, jika diam tidak mengayuh, maka akan terjatuh. Hidup kita pun demikian, perubahan itu tidak akan terjadi jika kita hanya diam, tidak ada setitik peluh pun yang keluar sebagai tanda perjuangan itu. Jika demikian yang terjadi, ketahuilah bahwa Allah pun enggan memberikan pertolongan kepada mereka yang berpangku tangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun