Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Antara Mi Kocok dan Dilema Kereta Cepat, Melirik APBN

12 Oktober 2025   08:02 Diperbarui: 12 Oktober 2025   08:02 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak lembut tapi tegas:

"Kalau waktu untung BUMN yang makan, kenapa giliran rugi APBN yang bayar?"

Danantara: Bendahara Raksasa di Tengah Arus Uang

Di tengah kebingungan itu, muncullah Danantara, bendahara besar keluarga BUMN.
Ibarat franchise manager, Danantara mengatur setoran keuntungan dari ratusan "warung" milik negara.
Purbaya berargumen sederhana:

"Kalau waktu untung dividen disetor ke Danantara, ya waktu rugi biarlah Danantara dulu yang menutup. Jangan langsung minta APBN."

Tapi di sinilah persoalan baru muncul.
Di mana uang berkumpul dan mengalir, di situ godaan juga datang.

Danantara kini seperti Bendungan Jatiluhur fiskal --- menampung aliran dana raksasa dari berbagai sumber.
Uang BUMN yang dulu tercecer di banyak kanal, kini dikumpulkan jadi satu waduk besar.
Tujuannya efisiensi, tapi risikonya:

kalau pintu airnya bocor, banjirnya bisa ke mana-mana.

Sebab, di mana ada bendungan uang, di situ ada peluang:
dari pengaturan proyek, pinjaman, hingga dividen yang bisa "tersesat di tengah arus."
Singkatnya:

"Kalau dulu proyek rawan bocor di hilir, sekarang bisa bocor di hulu --- dan lebih besar volumenya."

Antara Ide Baik dan Bahaya Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun