Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Terima Kasih, Wahai Perokok !

1 Oktober 2025   06:22 Diperbarui: 1 Oktober 2025   06:22 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karangan Bunga Untuk Menkeu  (Foto : Kompas.com)

Di balik semua satire ini, ada kritik yang jauh lebih serius:

Negara terlalu nyaman dengan setoran cukai rokok, sehingga enggan serius mencari alternatif pendapatan.

Petani dan buruh dijadikan alasan, padahal yang paling rentan justru konsumen di bawah yang tak punya pilihan selain tetap membeli.

Dan yang paling ironis: kesehatan publik dijadikan jargon, tapi rokok tetap jadi sumber pemasukan negara.

Seolah-olah negara berkata: "Merokok itu bahaya, tapi teruslah beli... karena kami butuh uangmu."

Ucapan Terima Kasih yang Seharusnya

Jadi, kalau benar-benar ingin jujur, karangan bunga itu seharusnya berbunyi begini:

"Untuk para perokok: terima kasih sudah setia merokok, tidak pindah ke vape, dan masih sabar membayar pajak lewat paru-paru kalian. Tanpa kalian, ekonomi tembakau bisa rubuh, APBN bisa sesak, dan kami tidak bisa kirim karangan bunga ke siapa pun."

Kadang, satire adalah satu-satunya cara untuk menyuarakan kenyataan pahit: bahwa di negeri ini, yang rela berkorban paling besar justru paling sering dilupakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun