Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Meja Makan yang Kian Sepi, Anak Anak Tumbuh, Waktu Tak Lagi Utuh

7 Agustus 2025   07:31 Diperbarui: 11 Agustus 2025   14:01 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak harus setiap hari. Mungkin seminggu sekali. Atau saat ulang tahun, atau saat salah satu sedang sedih dan butuh rumah. Yang penting, ada ruang dan waktu yang tetap terbuka. Ada meja makan yang tetap hangat, meski tak selalu penuh.

Karena sejatinya, meja makan bukan soal apa yang dimakan, tapi tentang siapa yang hadir dan apa yang dibicarakan.

Jangan Biarkan Meja Makan Mati

Meja makan tidak akan pernah benar-benar kosong. Ia menyimpan terlalu banyak kenangan untuk dilupakan. Terlalu banyak tawa dan air mata yang pernah terjadi di sana.

Maka, jangan biarkan meja makan mati. Jangan biarkan ia hanya jadi furnitur. Rawat ia---walau hanya dengan sepiring nasi dan sepotong ikan panggang.

Karena dari situlah rumah kita pernah hidup. Dan dari situlah rumah akan terus bercerita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun