Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menembak di Atas Kuda, Antara Akun Fufufafa dan Isu Ijazah Jokowi

29 April 2025   10:26 Diperbarui: 4 Mei 2025   05:01 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden  Ke 7 Joko Widodo memberikan pernyataan (Foto : Kompas.com)

Ketika ruang politik mulai sesak oleh ambisi yang tak sabar, serangan demi serangan terhadap keluarga Presiden Joko Widodo kembali diluncurkan.Belum selesai riuh soal akun media sosial "Fufufafa", kini isu lama tentang keaslian ijazah Jokowi dihidupkan lagi.Aroma busuk politik ini tercium kuat: menembak sambil menunggang kuda liar, dalam gelap, berharap ada peluru nyasar yang mengenai sasaran.

Akun Fufufafa: Rodeo Tanpa Arah

Mencuatnya akun @fufufafa__ disambut dengan gegap gempita seolah membongkar aib kekuasaan.
Tanpa verifikasi, tanpa konfirmasi, opini liar dipacu seperti kuda liar lepas dari kendali.
Di dunia maya, narasi lebih berkuasa daripada bukti; dan di tangan politisi oportunis, narasi itu dipelintir jadi senjata.

Ijazah Jokowi: Isu Daur Ulang

Tak lama setelah hiruk-pikuk Fufufafa, isu ijazah Jokowi dimunculkan lagi, bagai peluru karatan yang dipoles agar tampak baru.
UGM sejak 2022 telah menegaskan: Jokowi adalah alumnus sah Fakultas Kehutanan.
Tapi dalam politik, fakta seringkali dibuang ke pinggir jalan, diganti dengan persepsi yang dikemas dalam bungkus "keraguan publik".
Padahal, keraguan itu dibangun secara sistematis, tanpa fondasi, hanya untuk satu tujuan: mengguncang legitimasi.

Penembak yang Jatuh

Ironi makin terasa saat BTM, penggugat ijazah, justru terseret kasus hukum lain.
ZM, yang menjadi salah satu ujung tombak serangan, kini harus berurusan dengan hukum karena dugaan pemalsuan ijazahnya sendiri.
Mereka yang ingin menjatuhkan lawan dengan "senjata moral", kini sibuk menyelamatkan diri dari jerat hukum buatan mereka sendiri.

Menembak di atas kuda, dalam politik, bukan hanya tentang kegagahan.
Tanpa keseimbangan dan ketepatan, si penunggang justru akan tersungkur lebih cepat daripada target yang dibidiknya.

Politik Persepsi vs Politik Fakta

Serangan terhadap keluarga Jokowi bukan sekadar soal membongkar kebenaran.
Ini pertarungan membentuk persepsi: bahwa di tengah kekuasaan, selalu ada aroma busuk yang harus dicurigai, walau tanpa bukti.
Namun publik Indonesia tak lagi semudah dulu digiring dalam arus emosi.
Di balik setiap isu yang diledakkan, publik kini mencari satu hal yang lebih mahal dari sekadar narasi: data dan bukti.

Kegagalan membangun bukti yang sahih akan membuat serangan ini berakhir seperti tembakan kosong --- bising, tapi tidak mengubah apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun