Kring.. Kring.. Kring!!
Bel sekolah berbunyi, tanda masuk. Kevin bersama temannya menuju ke kelas, lalu duduk di kursi paling belakang tukar kursi yang sebelumnya ia duduk di depan, dengan alasan lagi tidak enak badan. Selama pelajaranpun melamun pandangan matanya kosong, yang dipikirkan hanya orangtua, sampai jam pelajaran habis. Lalu Kevin pulang menuju rumah, mengucap salam dan mencium tangan Ibunya.
“Bagaimana kegiatan belajar hari ini nak?”
“Baik Bu, saya langsung istirahat ke kamar ya, Bu.” sambil tersenyum.
Berbaring di kasur, selalu bertanya-tanya, haruskah mempertanyakan kepada orangtua mengenai kejadian tadi malam. Ah sudahlah “tabik kevin” Untuk menghilangkan kepenatan dipikiran, bergegas ganti pakaian, terus minta ijin kepada ibunya, keluar untuk bermain bersama teman-teman. Di jalan Kevin bertemu Pak RT, bahwa minggu ada pertandingan lomba catur tingkat RT.
"Kevin mau kemana?" Tabik Pak RT.
"Mau main Pak"
"Minggu ada pertandingan catur, kamu mewakili RT 01 yah?"
"Waduh... Si..siap Pak"
"Persiapkan ya. Saya sakin kamu menang."
Dua hari lagi perlombaan kevin rajin belajar catur, sama teman bahkan di komputer online. Tepat minggu, mulai lah perlombaan catu ia sangat bersemangat dan profesional walaupun lagi dihadapkan dengan masalah di rumah. Seperti biasa bermain dengan taktik yang cerdik, matanya tajam sangat teliti melihat arah gerakan catur lawan, mencari celah untuk memenangkan pertandingan. Namun ditengah permainan.