Mohon tunggu...
Abdullah Zain
Abdullah Zain Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswa Universitas Diponegoro

In Harmonia Progressio

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Senyum Sinis Malaikat Pengantar Doa

18 Maret 2021   21:57 Diperbarui: 18 Maret 2021   22:15 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO'A

Senyum Sinis Malaikat Pengantar Doa

Malaikat pengantar doa.
Tersenyum sinis melototiku.
Memamerkan segudang doa dalam keranjang permohonan.
Doa dari ribuan insan yang hendak dikirimkan kepada Tuhan.

Aku tertunduk dan membisu.
Tetap berjalan dalam kesunyian.
Mendekap erat doa yang hendak kukirimkan kepada Tuhan.
Apalah daya, melaikat pengantar doa menolaknya.

Penindasan tak berpenghabisan.
Bertahun-tahun, diabad pertengahan.
Meninggalkan dendam yang mengendap, semakin menjadi-jadi.
Jangankan terkabulkan, doaku tak kunjung diantarkan.

Malaikat pengantar doa.
Tersenyum kecut melototiku.
Memamerkan segudang doa dalam keranjang permohonan.
Seraya berujar "gantilah doamu agar bisa kukirimkan kepada Tuhan!"

Aku bersimpuh di hadapanya.
Emosi yang menjadi-jadi seakan meledak di malam itu.
Dengan tinta air mata, aku ganti seluruh doaku.
Memohon ampun kepada Tuhan, hilangkan dengki dan dendam.

~Boyolali, 18 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun