Oleh: Abdullah Adnan Ketua Umum HMI Komisariat Situ Buleud
Ketimpangan pembangunan infrastruktur jalan masih menjadi persoalan klasik yang mencerminkan kurang meratanya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat. Hal ini tergambar jelas dari perbandingan kondisi jalan antara kawasan Poponcol dan lingkungan permukiman Pemda.
Di satu sisi, jalan di kawasan Pemda tampak mulus, baru selesai diaspal, dan tertata rapi. Warga setempat menikmati kenyamanan dan keamanan dalam beraktivitas. Namun, di sisi lain, hanya beberapa kilometer dari situ, jalan di Poponcol justru dibiarkan dalam kondisi rusak parah, penuh tambalan, berlubang, dan sangat membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keadilan dalam distribusi pembangunan. Mengapa kawasan tertentu mendapatkan prioritas pengaspalan dengan kualitas tinggi, sementara kawasan lainnya seperti Poponcol yang juga padat penduduk dan aktif secara ekonomi diabaikan begitu saja? Ketimpangan semacam ini bukan hanya mencerminkan ketidakadilan sosial, tetapi juga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah.
Lebih jauh, perbedaan mencolok ini juga menunjukkan lemahnya perencanaan pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat. Alih-alih membangun secara merata dan adil, pemerintah terlihat lebih condong mengutamakan wilayah-wilayah strategis tertentu, mungkin karena faktor politis atau kepentingan segelintir pihak.
Apa karena gg rusa 1 ini dekat dengan pemukiman Pemerintah Daerah (PEMDA) Â sehingga alibi yang dibangun "banyak tamu daerah dari luar kota" Ujarnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI