"Bagaimana cara sholat yang khusyuk?"
Pertanyaan tersebut muncul dalam sanubari gue beberapa tahun silam, tepatnya ketika kelas 1 SMA. Namun, pertanyaan tersebut tak kunjung mendapat jawaban yang pas. Gue juga hampir tidak menemukan dalil spesifik yang membahas cara-cara shalat khusyuk. Hanya ada satu dalil spesifik yang gue temukan, yaitu  hadits baginda Rasulullah yang berbunyi "Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku sholat." (HR. Bukhari Muslim).
Dalil tersebut menimbulkan pertanyaan besar. Bagaimana kita mengetahui sholatnya Rasulullah, sedangkan kita tidak hidup pada jamannya. Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya gue mendapatkan kumpulan puzzle jawaban demi jawaban menunjukan keterkaitan satu sama lain dari pertanyaan beberapa tahun silam.Â
Memahami Arti Bacaan Sholat
Ada sebuah ceramah yang sempet gue dengar, penceramah tersebut menganjurkan agar mengetahui arti bacaan dalam sholat. Hal itu bertujuan untuk dapat lebih menghayati proses ibadah sholat.
Proses Pra Sholat
Perlahan gue mulai menyadari bahwa ada proses sebelum mengerjakan sholat. Mulai dari proses kesucian dari hadats dan najis, kesucian tempat dan pakaian, hingga proses wudhu dan tayamum.Â
Kumpulan proses-proses tersebut saling berkaitan. Karena proses tersebut nantinya akan mempengaruhi sah atau tidak sahnya sholat. Jadi, kuncinya adalah sah terlebih dahulu. Logikanya, bagaimana mau khusyuk jika tidak sah?
Maka tidak heran apabila dalam pelajaran fiqih dasar, Bab pertama selalu tentang Toharoh (bersuci) dan alat bersuci, lalu dilanjutkan bab tentang wudhu dan tayamum, dan setelahnya baru bab tentang sholat.
Filosofi dari Gerakan Sholat
Banyak yang berpendapat bahwa sholat adalah sebuah bentuk penghadapan. Dan baru-baru ini gue temukan filosofi gerakan sholat dalam konteks 'menghadap Tuhan'.