Mohon tunggu...
Abdul Aziz
Abdul Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa TEKNIK KIMIA

Saya Abdul Aziz mahasiswa teknik kima di politeknik negeri sriwijaya,hobi bermain bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Teh Daun Kelor dengan Ekstrak Kayu Manis

13 Juli 2023   00:03 Diperbarui: 17 Juli 2023   06:01 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN

Teh adalah minuman yang terbuat dari olahan daun muda tanaman teh ( Camellia sinensis ) yang merupakan minuman kedua yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air putih dan dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Daun teh mengandung senyawa kafein yang dapat memberikan efek menyegarkan pada tubuh. Teh kaya akan vitamin seperti vitamin C dan B, terutama thiamin dan riboflavin, yang membantu tubuh menyerap protein dan dianggap dapat meredakan sakit kepala. 

Selain itu, senyawa polifenol dalam teh berperan sebagai antioksidan yang dapat memperlambat dan mencegah oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan sel dan membantu mencegah berbagai penyakit kronis. (Rahmawati, 2015). Kesadaran masyarakat akan minuman herbal semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ada 33 ribu jenis bahan obat di Indonesia yang bisa dijadikan obat herbal. Saat ini baru sekitar 800 spesies yang digunakan sebagai bahan herbal, dan 30 spesies digunakan sebagai obat herbal standar, dan hanya 12-14 spesies yang digunakan sebagai fitofarmaka (bahan obat alami yang telah terbukti secara ilmiah aman dan efektif secara praklinis). percobaan). 

Dari sumber daya alam tersebut, obat herbal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar baik di pasar lokal maupun global. Teh herbal adalah teh yang terbuat dari biji, daun, bunga, kulit kayu dan akar tanaman. Proses pembuatan teh herbal pada umumnya sama dengan pembuatan teh dari daun teh, dan penyajiannya sama seperti biasanya. Anda bisa meminum teh herbal secara langsung. 

Teh herbal, merupakan teh yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat umum karena bahan-bahannya yang mudah didapat dan proses pembuatannya juga tidak terlalu rumit. Banyak metode pengeringan yang digunakan dalam pembuatan teh herbal, salah satu contohnya adalah pembuatan teh herbal dari daun kelor. Haryadi (2011), daun kering kelor 100 g mengandung 0,075% air, 2,05% kalori, Karbohidrat 0,382%, protein 0,271%, lemak 0,023%, serat 0,192%, 20,03 % kalsium, 3,68% magnesium, 2,04% fosfor, 0,006% tembaga, 0,282% besi, 8,7% belerang dan 13,24% kalium. Menurut hasil penelitian Fuglie (2005) menunjukkan bahwa dalam rentang 100 g bubuk daun kelor, bisa memberi lebih dari sepertiganya kebutuhan wanita akan kalsium, zat besi, protein, tembaga, belerang dan vitamin B usia subur Daun kelor mengandung protein berdasarkan berat kering sekitar 27% kaya akan vitamin A dan C, kalsium, besi dan fosfor.

Teh herbal memiliki beberapa manfaat, salah satunya memperkuat sistem imun tubuh. Beberapa teh herbal yang dikenal masyarakat umum adalah teh jahe, teh daun pokatii, teh daun kelor. Produksi teh daun kelor menarik semakin banyak pembeli untuk membeli produk teh daun kelor. 

Produksi harus diimbangi dengan produk produksi yang berkualitas tinggi. Untuk meningkatkan kualitas produk, ekstrak kayu manis ditambahkan pada aroma dan rasa teh daun kelor. Kayu manis ditambahkan untuk aroma dan rasa karena kayu manis memiliki banyak manfaat. Hal ini mendorong peneliti untuk menambahkan kayu manis ke dalam teh daun kelor untuk mempelajari efek dan manfaat penambahan bahan tersebut terhadap kualitas dan kuantitas teh daun kelor yang dihasilkan. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan teh daun kelor dengan cara pengeringan.

LANDASAN TEORI

Teh Herbal Daun kelor

Teh herbal daun kelor merupakan minuman herbal yang penuh manfaat yang diproses secara mudah dengan cara pengeringan  terhadap daun kelor di suhu ruang terbuka tetapi tidak terkena sinar matahari.

Proses pembuatan Teh herbal daun kelor ini hanya menggunakan metode pengeringan di suhu ruang terbuka dan tidak sama sekali menggunkan zat kimia. Akan tetapi pada saat melakukan pengeringan hindarin daun kelor terkena paparan sinar matahari, Karena akan mempengaruhi sifat fisik dan kimia dari daun dikarenakan proses oksidasi enzimatis mengakibatkan terjadinya perombakan senyawa-senyawa tertentu. Katekin dapat teroksidasi menjadi senyawa thearubigin yang dapat memberikan warna merah kecoklatan pada teh yang dan theaflavin yang dapat memberikan rasa segar (Towaha, 2013). Hal ini yang membuat proses pengeringan daun kelor tidak boleh terkena sinar matahari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun