Jika di zaman Nabi perempuan dianggap sumber fitnah dan harus mengurung diri. Bukankah Zainab dan para perempuan lain zaman itu sudah dilarang pergi-pergi, apalagi bekerja?
Maka dari itu, mari kita menjadikan dan memperlakukan perempuan sejatinya perempuan. Menjadikan perempuan sejatinya manusia. Mau tidak mau, kita harus akui perempuan memiliki kedudukan penting dalam peradaban manusia, ibu kita yang melahirkan kita juga seorang perempuan dengan kehebatannya, kesabarannya, sikap kasih sayangnya dan rasa cintanya yang tak pernah luntur.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!