Mohon tunggu...
Rohmat Abdul Qodir
Rohmat Abdul Qodir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (NIM : 21107030052)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM : 21107030052

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gunung Api Purba Nglanggeran, Salah Satu Spot Sunrise Terbaik di Yogyakarta

6 Juni 2022   19:35 Diperbarui: 6 Juni 2022   19:36 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokumen pribadi

Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan salah satu spot sunrise yang paling banyak diburu oleh para pecinta sunrise. Gunung Api Purba ini terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Gunung ini memiliki ketinggian 700 Mdpl. Untuk mencapai puncaknya diperlukan waktu pendakian sekitar 1 jam hingga 1,5 jam. Melihat matahari terbit dari puncak gunung nglanggeran ini merupakan satu kemewahan yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Rute yang ekstrim, cuaca yang tidak menentu, perjalanan yang berat, serta jauhnya jarak yang harus ditempuh dengan berjalan kaki menjadi tantangan utama bagi sebagian orang. Bagian dari puncak Gunung Nglanggeran ini biasanya disebut dengan Gunung Gedhe. Apabila sudah mencapai puncak anda akan disambut dengan pemandangan indah yang memanjakan mata. Sejauh mata memandang yang terlihat adalah hamparan awan di ketinggian, jajaran gunung batu dengan bentuk yang unik, perkampungan warga, serta hijaunya sawah dan ladang. Saat senja menjelang, Kota Jogja akan terlihat seperti laksana lautan kunang-kunang. Taburan cahaya bintang dan gemerlap lampu kota yang terlihat dari kejauhan menjadi pemandangan romantis bagi siapa saja yang berkemah di gunung ini.

Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan gunung yang aktif jutaan tahun yang lalu. Pada zaman dahulu Gunung Api Purba Nglanggeran berada di dasar laut dan terangkat hingga menjadi batuan yang kokoh seperti saat ini. Diperkirakan, usia gunung ini sekitar 60-70 juta tahun dan dulunya adalah gunung berapi yang aktif, tetapi menjadi tidak aktif karena suatu proses geologi. Gunung ini mati dikarenakan hilangnya daya dorong pada saluran magma, yang menyebabkan saluran magma terputus dengan dapur magma.

sumber : dokumen pribadi
sumber : dokumen pribadi

Terletak di kawasan karst Baturagung, gunung yang litologinya tersusun oleh fragmen material vulkanik tua ini memiliki dua puncak yaitu puncak barat dan puncak timur, serta sebuah kaldera ditengahnya. Saat ini Gunung Nglanggeran berupa deretan gunung batu raksasa dengan pemandangan eksotik serta bentuk dan nama yang unik dengan beragam cerita rakyat sebagai pengiringnya. Gunung-gunung tersebut biasanya dinamakan sesuai dengan bentuknya, seperti Gunung 5 Jari, Gunung Kelir, dan Gunung Wayang.

Asal-usul nama Nglanggeran berasal dari kata "ngelanggar", yang memiliki arti melanggar. Kata ini berawal dari sebuah mitos seorang dalang yang murka pada warga sekitar. Ceritanya, pada ratusan tahun yang lalu, penduduk sekitar gunung mengundang dalang untuk merayakan pesta hasil panen. Namun, para warga justru malah merusak wayang milik dalang tersebut. Hal tersebut membuat dalang geram dan marah lalu mengutuk mereka menjadi wayang yang dibuang di gunung itu. Itulah asal-usul nama Gunung Nglanggeran. Dalam kepercayaan warga sekitar, Gunung Api Purba Nglanggeran dijaga oleh tokoh pewayangan Punokawan bernama Kyai Ongko Wijoyo.

Tempat wisata ini sempat tutup sementara saat terjadi pandemi Covid-19. Tetapi sekarang sudah buka kembali dan bahkan bisa bermalam atau camping di area Gunung Api Purba Nglanggeran. Harga tiket masuk sangat terjangkau anda cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 15.000 (lima belas ribu rupiah) untuk satu orang. Dengan harga tersebut anda sudah dapat menikmati keindahan alam bebatuan dan pohon-pohon yang eksotis. Di area gunung juga biasa digunakan untuk outbond seperti panjat tebing dll. Fasilitas yang disediakan juga lumayan lengkap mulai dari kamar mandi hingga tempat ibadah sudah ada di tempat ini. Akses jalan juga sudah cukup baik meskipun terdapat beberapa tanjakan yang curam. Jarak lokasi dengan pusat kota Yogyakarta sekitar 30 kilometer. Tempat ini cocok buat anda yang ingin menyaksikan sunrise di kota Jogja karena tempat ini merupakan salah satu spot sunrise terbaik yang dimiliki kota Jogja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun