Mohon tunggu...
Abdullah Umar
Abdullah Umar Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Hukum dan Politik

Mahasiswa Jurusan Hukum di Cairo University, Mesir

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Segala Hal yang Membuat Ibu Kota Harus Pindah

27 Agustus 2019   18:29 Diperbarui: 27 Agustus 2019   18:48 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peta titik gempa di Indonesia. sumber : BMKG

Terkuak, 3 Fakta TGUPP Anies - Sandi Langgar Aturan dan Boros Anggaran  

8. Tidak Pindah Ibukota, Memperkaya Pejabat DKI?

Apalagi kalau kita melihat anggaran rakyat DKI sebesar Rp 20 miliar (setara membangun 10 SMP/SMA modern) hanya diperuntukan untuk menggaji anggota TGUPP (tim yang tak pernah ada di era gubernur sebelumnya) seperti Marco dan Bambang Wijajanto yang sudah dua tahun tak terdengar apa hasil kerjanya. Anggaran Rp 571 triliun malah bisa menimbulkan imajinasi liar, apakah itu nanti tidak malah dijadikan sumber logistik Anies untuk maju di Pilpres 2019?

Jadi, anda pilih ingin bangun peradaban baru yang lebih masuk akal membuat Indonesia maju, ataukah hanya ingin mendengar kata kata kiasan pembenahan DKI Jakarta yang ujung-ujungnya hanya menguntungkan segelintir pihak. Rakyat Jakarta makin miskin, pejabatnya makin kaya. Itu kah yang diinginkan?

Anggaran TGUPP Diusulkan Naik Jadi Rp 20 Miliar

9. Lahan di Ibu Kota Baru Milik Negara, Tidak Usah Pusing

Setelah diputuskan ibu kota baru pindah ke Kaltim, seketika viral dan banyak netizen yang berkomentar perihal lahan yang digunakan. Mereka memviralkan banyak hoax, seperti tanah yang digunakan sudah dikuasai 9 naga, konglomerat, dll.

Isu yang hanya dari desas-desus, tanpa bukti yang jelas. Padahal, pemerintah menegaskan 180 ribu hektar lahan yang akan digunakan untuk membangun ibu kota baru adalah lahan milik negara berstatus HGU (Hak Guna Usaha). Lahan yang sesuai undang-undang tidak bisa dimiliki oleh orang per orang, kalau milik itu namanya SHM (Sertifikat Hak Milik).

Banyak Spekulasi Sofyan Pastikan Tanah Ibu Kota Milik Negara

Cukup mengherankan juga para netizen yang banyak mempersoalkan perihal harga tanah, status tanah, dan menjadikan alasan menolak pemindahan ibu kota. Padahal, kebanyakan yang bersuara seperti itu bahkan tidak memiliki tanah di Jakarta, kebanyakan hanya ngontrak. Mereka lebih memilih bertahan di ibu kota yang harga tanahnya luar biasa mahal, dibanding pindah ke ibu kota baru yang harga tanahnya akan lebih murah, dan lebih sehat lingkungannya. Ini yang dinamakan perlunya revolusi mental.

Benarkah Harga Tanah Bundaran HI Paling Mahal di Indonesia?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun