Nanti Kita Cerita Tentang November
November membawa angin sejuk terhadap cerita
Dengan manis ia sabar kenalkan rasa
Sejak malam aku sudah mengingat nama
Menjadi narasi awal bagi kita membangun asa
Detik berganti menit dalam satu hari
Seakan menjadi tak manis jika kabar tak diberi
Merasa kurang jika bincang tak terpenuhi
Bersama tertawa penuh dengan nikmat arti
Hari demi hari berlalu hingga memasuki bulan
Narasi bertumbuh jadi mimpi yang dibangun
Semenarik menatap engkau berbaju marun
Bagai putri yang menghias alam kayangan
Pagi yang terganti terik yang buat pening
Menghantarkan pada senja yang menyingsing
Bincang kita detik itu hangat nan bergeming
Memecah riak pantai dengan canda tak bising
Kau isyaratkan kala rasa sudah bertumbuh
Berbisik di telingaku kasihmu seakan bertambah
Senyum terpencar dari wajahku nan merekah
Gelapnya malam menutup kisah kasih Â
Sembari pulang, kita mencari angin sepoi
Di jalanan kota Bandung yang nan sepi
Kau mengajakku meneguk seteguk kopi
Berhiaskan lampion, penerang hayati
Bersua kita nikmati malam syahdu
Berbagi romansa kisah yang padu
Dengan seluk tawa yang menyatu
Dibawa rinai hujan yang memadu
Kos Ngastino, 20 September 2020