"Hari ini atas nama angkatan prodi PBSI. Saya gadis pendiam yang terpaksa melepaskan benangnya agar bisa dan sangat begitu bisa. Saya sangat merindukan bagaimana kertas menjadi puisi paling kritis. Cinta pada hal-hal perasaan. Kedamaian usai suara ombak menepi, lantunan lagu kemesraan menemani, pelukan persaudaraan melindungi."
Setibanya Maria ia menyimpan air mata ;
Kertas 18
Kuncup mimpi
Kecup arti
Aku merindukan hangat setiap arti
Kertas 18
Kau cinta paling utuh
Tempat berteduh
Selain pulang kembali ke rumah
Kertas 18
Kau karya paling puitis
Setiap napas
Mengagumimu dalam dekap yang tak terlepas
Kertas 18
Mencintaimu setulus hati
Sepenuh mati
Kau tak terganti
Maria menulis puisi itu lalu mematikan pelita di jantung malam. Tak ada lagi cerita selain dari jendela nirwana. Aku dengar ia berbisik pelan ; "Titip dan tiup lilin dari sini. Aku mencintai kalian semua."
Lalu lagi itu tak lari dan dimarahi