*Gadis itu Kusebut Pelangi Bertabur Mendung*
_____________
Aku bukan mereka yang kerap menyanyjungmu dengan puja
Mengibaratkanmu terlalu jauh jelita
Kadang bagai bunga
Kadang bagai bianglala
Hingga lupa makhluk mana yang sampurna
Yah. indah itu jelas
Tipu muslihat juga mungkin turut berpaut
Siapa tahu hanya untuk memikat lalu menghilang
Meraih hasrat lalu menghempas tutur sumpah
Jujur aku beda
Kau memang bianglala indah
Teduh hingga bola mata tak sanggup berpaling
Namun kau juga di taburi mendung
Hitam diam dalam diri itu pasti
Mungkin kau tersinggung
Bahkan meredup
Lesuh bak ilalang diperbukitan sabana
Bermunajat menukik harap
Pada kuasa yang mencipta tentram
Kemarilah dan bisikku menjahit pijak pikirmu
Kita adalah dua anak manusia yang mungkin patah di tengah perjalanan ataupun sampai bertahta di atas haru pelaminan
Kita sangat jauh dari kata sampurna
Pergunakan lebihmu untuk memagari kurangku
Akupun demikian
Memagari kurangmu dengan lebih yang menimpaku
Sebab esensinya, kita sepasang saling menggenapi, manisku!
Ainul Hidayah,
Kasih,
Puisi berkali-kali menepi
Kita berkali-kali menanti
Pada tulisan kutaburi kata hati
Saling mengerti mimpi paling ingin
Kediri, 23 Oktober 2020
Buah Karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah