Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Seniman - Belajar menulis

Mencoba belajar dengan hati-hati, seorang yang berkecimpung di beberapa seni, Tari (kuda lumping), tetaer, sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Itu, adalah Sejatinya Sajakku

21 Oktober 2020   19:00 Diperbarui: 21 Oktober 2020   19:02 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Senjata kita adalah hati, senjata kita adalah gelora semangat, senjata kita adalah kata-kata. Setapak demi setapak dalam bab-bab juang. ketuk hati mereka, jadikan kata-kata seolah menjelma jadi penjara paling pengap. menderma jera di atas bantal pengantar mimpi-mimpi penuh gemetar.

Mereka boleh punya senjata berkelas. tapi kita orang punya adalah sihir yang sanggup mengobrak-abrik mulusnya senyum mereka. Kita juga punya segala, Putraku!."

Ayah mengakhirinya dengan senyum paling menyala

Kediri,
Le Putra Marsyah


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun