Mohon tunggu...
Abby Crisma
Abby Crisma Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Simply, writing for relaxing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Zalim

2 April 2023   13:32 Diperbarui: 10 April 2023   16:03 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:  NU Online)

Jangan menyeduh kopi hitam
di dalam gelas arisan.
Itu zalim.
Sebab pahitnya kegelapan
akan selalu butuh genggaman.
Sehingga tiba saat diseruput
segan terjadi kesalahpahaman.

Air putih juga ikut menguap
meluapkan amarah
atas kezaliman,
bila ia dituang ke cangkir cantik.
Sebab beningnya tidak ingin
terhalang oleh noda-noda
yang melapisi mata-mata
dari bias penggugah selera.

Jangan pula menyembunyikan
harta-tahta di dalam celengan
ke dalam debit perbankan
apalagi koper-koper
negarawan.

Baca juga: Asisten RT

Karena tahu tidak?
Betapa banyak raung-raung di luar sana
yang butuh ulur tangan dan ruang?
Berapa banyak mulut menganga meneteskan
pertalit, karena perut terlilit seharian?
Dan berapa banyak negarawan mengusung
proker perampokan demi terciptanya
kesejahteraan bagi sekitar... sekitarnya saja?

Itu zalim, amatlah zalim.

Dan tahu tidak?
Tuhan pun melarang
bagi dzat-Nya berlaku zalim.
Tapi sayang
seusai menyimak lelucon tersebut
komplotan hamba malah tertawa gagu
berlalu, menikmati senda gurau
hingga datang banyolan terlucu

sebetulnya diri-Nya itu Tuhan,
atau dirinya yang melampaui Tuhan?

Baca juga: Rahmat Semesta Alam

Yogyakarta, 2023

Gambar pinjam dari 1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun