Sejak tahun 1980 sampai sekarang, Gedung Sate Bandung difungsikan sebagai Kantor Gubernur karena menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Ada yang unik loh dari trotoar jalan depan Gedung Sate. Kepo atau kepo banget ?
 Â
Kalau ingat batik, pasti ingat Cirebon. Ya daerah Tresmi di Cirebon. Memakai bahan kain.Namun di trotoar depan gedung sate justru dibuat motif batik menggunakan bahan tembok. Tiap daerah di Jawa Barat ternyata memiliki motif batik yang berbeda-beda. Ditampilkan di trotoar. Pengunjung dengan sedikit menunduk bisa menikmati batik khas orang Sunda. Unik kan.
Mau tahu kan motif batik apa saja ? Dewa Laut dari Kuningan, Truntum dan Mega Mendung dari Cirebon, Gergaji dari Cianjur, Garutan Turih Oncom dan Seda Mukti Melati dari Garut, Seureuh dari Bogor, Kupu-kupu dari Ciamis. Keren kan !
Sangatlah wajar bila Gedung Sate kembali  mendapat kehormatan menjadi tempat wisata pendidikan selain tempat wisata budaya.
Tersadar dengan adanya omongan seorang pemuda, sebelah saya, sedang membuat ulasan  Gedung Sate berbahasa Inggris. Tidak hanya saya, ternyata ada juga pengunjung  lain yang dengan sengaja berkunjung ke situ, mengambil gambar atau bahkan membuat vlog. Saya beserta istri pun melanjutkan lagi berfoto-foto. Pengunjung pun bertambah banyak, lalu lintas pun semakain ramai. Hilir mudik mobil Banros khas Bandung nampak ramai penumpang.
Bangga sekaligus rasa syukur menjadi warga Bandung yang masih bisa menikmati wisata budaya.juga wisata pendidikan Gedung Sate. Â Semoga tetap lestari. Semakin elok penataan taman di sekitarnya sehingga pengunjung akan membawa pengalaman berkesan. Di lain waktu akan kembali mengunjungi Gedung Sate.